Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

BNPT: FKPT Harus Jadi Benteng Hadapi Radikalisasi Digital pada Generasi Muda

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

BNPT: FKPT Harus Jadi Benteng Hadapi Radikalisasi Digital pada Generasi Muda
Foto: (Sumber: Kepala BNPT Komjen Pol. Eddy (keempat kanan) pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) FKPT Ke-8 Tahun Anggaran 2025, di Jakarta, Selasa (23/12/2025). ANTARA/HO-BNPT RI.)

Pantau - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menegaskan bahwa Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) di berbagai daerah memiliki peran strategis sebagai benteng pertahanan dalam melindungi generasi muda dari ancaman memetic radicalization atau radikalisasi berbasis peniruan di dunia digital.

Radikalisasi Digital Semakin Cepat dan Terstruktur

Kepala BNPT, Komisaris Jenderal Polisi Eddy Hartono, mengungkap bahwa jaringan teror kini semakin canggih dalam memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan paham radikal melalui proses digital yang sistematis.

"FKPT harus hadir di sini menjadi benteng pertahanan karena ada tahapan radikalisasi yang sangat terstruktur di dunia digital. Jaringan teror menggunakan media sosial sebagai wadah memetic radicalization," ujarnya saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) FKPT Ke-8 Tahun Anggaran 2025 di Jakarta, Selasa, 23 Desember 2025.

Ia menjelaskan bahwa proses radikalisasi yang sebelumnya memakan waktu 3 hingga 5 tahun secara manual, kini hanya memerlukan 3 hingga 5 bulan dalam format digital.

"Tadinya mereka membutuhkan tiga atau lima tahun untuk melakukan radikalisasi terhadap individu, kini hanya tiga sampai lima bulan saja," ungkap Komjen Eddy.

Radikalisasi ini dimulai dari fase digital grooming, di mana pelaku membentuk komunitas yang memberi rasa simpati dan kenyamanan kepada calon korban, sebelum menarik mereka ke platform digital tertutup untuk eksploitasi ideologis lebih lanjut.

Evaluasi Program Pencegahan dan Kolaborasi FKPT

Direktur Pencegahan BNPT, Brigadir Jenderal TNI Sigit Karyadi, menyatakan bahwa pelaksanaan Rakornas bertujuan memberikan acuan yang lebih jelas dalam pelaksanaan program FKPT serta mengevaluasi pemberdayaan masyarakat yang telah dilakukan sepanjang 2025.

"Fokus utama kami adalah melakukan evaluasi dan monitoring terhadap akuntabilitas pelaksanaan kegiatan, sekaligus meningkatkan efektivitas kebijakan program FKPT di masa mendatang," ujarnya.

Hasil yang ditargetkan dari Rakornas ini adalah meningkatnya intensitas kolaborasi antara BNPT dengan para pengurus FKPT di 36 provinsi dan tiga kabupaten.

Rakornas FKPT Ke-8 ini sekaligus menjadi penutup dari rangkaian program pemberdayaan masyarakat dalam upaya pencegahan terorisme yang dilaksanakan sepanjang tahun anggaran 2025.

Penulis :
Gerry Eka