Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Eksplorasi Kebun Raya Bali Temukan Kunang-Kunang Langka, Tanda Ekosistem Masih Sehat

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

Eksplorasi Kebun Raya Bali Temukan Kunang-Kunang Langka, Tanda Ekosistem Masih Sehat
Foto: (Sumber: Kebun Raya Bali menemukan eksistensi serangga kunang-kunang di Bedugul, Kabupaten Tabanan, Bali, Kamis (25/12/2025) ANTARA/HO-Kebun Raya BaliKebun Raya Bali menemukan eksistensi serangga kunang-kunang di Bedugul, Kabupaten Tabanan, Bali, Kamis (25/12/2025). ANTARA/HO-Kebun Raya Bali.)

Pantau - Eksplorasi keanekaragaman hayati di Kebun Raya Bali, Bedugul, Kabupaten Tabanan, menemukan eksistensi serangga unik berupa kunang-kunang yang menunjukkan masih lestarinya ekosistem di kawasan tersebut.

Ditemukan Dua Jenis Kunang-Kunang di Kebun Raya Bali

Kebun Raya Bali berhasil mengidentifikasi dua kelompok kunang-kunang, yakni Lamprigera Spp dan Abscondita Spp.

Lamprigera Spp memiliki ukuran tubuh lebih besar serta mampu memancarkan cahaya yang relatif terang.

Sementara itu, Abscondita Spp lebih sering terlihat terbang rendah di area lembap dengan vegetasi alami.

"Eksplorasi dan proteksi kunang-kunang menjadi langkah penting dalam menjaga keseimbangan alam, sekaligus sarana edukasi konservasi bagi masyarakat," pernyataan East Deputy of Horticulture Kebun Raya, Hadhiyyah N. Cahyono, di Tabanan, Bali, Kamis.

Eksplorasi dilakukan di area-area yang memiliki kelembapan tinggi, keberadaan serasah, dan vegetasi alami yang menunjang siklus hidup kunang-kunang.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis kunang-kunang, mendokumentasikan sebaran mereka, dan menjadi dasar bagi upaya proteksi habitat serangga tersebut.

Kebun Raya Bali sendiri berada di dataran tinggi Kabupaten Tabanan dengan kondisi lingkungan yang masih alami, vegetasi yang beragam, serta tingkat pencahayaan malam yang rendah.

Faktor-faktor tersebut menjadikan kawasan ini habitat ideal bagi serangga nokturnal dan krepuskular, termasuk kunang-kunang.

Kunang-Kunang sebagai Indikator Lingkungan Sehat

Keberadaan kunang-kunang menjadi indikator penting bagi kualitas lingkungan suatu kawasan.

"Kunang-kunang merupakan bioindikator ekosistem yang sehat. Jika kunang-kunang masih dapat ditemukan, artinya lingkungan tersebut relatif bersih, minim pencemaran, dan mendukung kehidupan serangga," ujar Kurator Museum Serangga Jagat Satwa Nusantara TMII, Lilik Kundar Setiadi.

Kunang-kunang menghasilkan cahaya melalui proses bioluminesensi, yakni reaksi kimia alami di dalam tubuh serangga yang hampir tidak menghasilkan panas.

Cahaya tersebut berfungsi sebagai alat komunikasi antarindividu, khususnya dalam proses reproduksi.

Selain fungsi biologis, cahaya kunang-kunang juga memiliki daya tarik visual yang bernilai edukatif bagi masyarakat.

Kehadiran kunang-kunang di Kebun Raya Bali menjadi pengingat pentingnya menjaga kualitas lingkungan demi keberlangsungan kehidupan spesies-spesies langka.

Penulis :
Gerry Eka