Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

321 Ribu Warga Kepri Ikuti Program Cek Kesehatan Gratis, Temuan Awal Ungkap Risiko Stroke dan Obesitas Tinggi

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

321 Ribu Warga Kepri Ikuti Program Cek Kesehatan Gratis, Temuan Awal Ungkap Risiko Stroke dan Obesitas Tinggi
Foto: (Sumber: Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Mochammad Bisri. ANTARA/Ogen.)

Pantau - Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau mencatat sebanyak 321.196 warga telah mendaftar dalam program Cek Kesehatan Gratis (CKG) hingga Desember 2025, dengan mayoritas temuan awal menunjukkan tingginya risiko penyakit kronis seperti stroke, hipertensi, dan obesitas.

Dari total pendaftar, sebanyak 203.256 orang (69%) telah dilayani, sementara 25.645 orang (8%) tidak hadir, dan sisanya masih dalam proses.

Program ini menyasar seluruh kelompok usia dan bertujuan meningkatkan deteksi dini serta pencegahan penyakit kronis di wilayah Kepri.

Partisipasi Tertinggi dari Kota Batam dan Usia Sekolah Dasar

Distribusi peserta terbesar berasal dari Kota Batam (130.466 orang), disusul Kabupaten Karimun (50.029) dan Bintan (46.621).

Berdasarkan kelompok usia, partisipasi tertinggi berasal dari siswa Sekolah Dasar (7–12 tahun) sebanyak 120.564 orang, disusul usia SMP (53.982) dan SMA (31.995).

Program ini juga menjangkau dewasa, lansia, serta balita, dan dilakukan secara gratis di 96 puskesmas dengan hanya menunjukkan KTP sebagai syarat layanan.

Risiko Kesehatan: 57% Warga Berisiko Stroke, 88% Kurang Aktivitas Fisik

Hasil pemeriksaan sementara menunjukkan temuan mencemaskan:

88% peserta terindikasi kurang aktivitas fisik

57% berisiko stroke

25,4% mengalami obesitas

23,7% hipertensi

10,7% perokok

7,7% diabetes

8,9% berisiko jantung

Kepala Dinas Kesehatan Kepri, Mochammad Bisri, menegaskan pentingnya program ini dalam menekan beban penyakit kronis ke depan.

“Angka-angka ini cerminkan beban penyakit kronis di masa depan jika tak dicegah sejak dini,” ujarnya.

Ajak Warga Periksa Rutin Setahun Sekali

Masyarakat Kepri diimbau untuk memanfaatkan program ini minimal setahun sekali.

Dengan rata-rata pelayanan 30–40 orang per hari di setiap puskesmas, Bisri berharap cakupan program terus meningkat hingga mendekati target 2,1 juta jiwa.

Pemeriksaan ini diharapkan mampu mendorong warga lebih sadar akan pentingnya kesehatan, deteksi dini penyakit, dan pencegahan komplikasi di masa mendatang.

Penulis :
Gerry Eka