Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Baznas Dirikan Dapur Umum untuk 500 Pengungsi Banjir Bandang di Maninjau, Agam

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

Baznas Dirikan Dapur Umum untuk 500 Pengungsi Banjir Bandang di Maninjau, Agam
Foto: (Sumber: Petugas Baznas Agam dan warga sedang memasak kebutuhan bagi pengungsi dampak banjir bandang susulan di Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, Sabtu (27/12/2025). ANTARA/HO-Baznas Agam.)

Pantau - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makan bagi warga terdampak banjir bandang susulan di Nagari Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, sejak Jumat pagi, 26 Desember 2025.

Layani Ratusan Pengungsi Akibat Luapan Sungai Batang Aia Pisang

Dapur umum ini berlokasi di Pasar Maninjau dan menyuplai makanan bagi sekitar 500 jiwa atau 87 kepala keluarga yang terdampak banjir bandang susulan pada Kamis siang, 24 Desember 2025.

Banjir tersebut terjadi akibat luapan Sungai Batang Aia Pisang yang menggenangi permukiman warga dan memaksa ratusan orang mengungsi.

Para pengungsi kini tersebar di sejumlah lokasi sementara seperti Balerong Camat Tanjung Raya, masjid, sekolah, dan rumah kerabat.

Isman Imran, Ketua Baznas Agam, menyatakan bahwa dapur umum akan terus beroperasi sampai para pengungsi bisa kembali ke rumah masing-masing setelah kondisi cuaca dinyatakan aman.

“Satu kali kegiatan memasak kami targetkan cukup untuk 500 orang,” ungkapnya.

Kebutuhan Mendesak dan Koordinasi Bantuan

Di lokasi pengungsian, warga masih membutuhkan bantuan tambahan seperti selimut, kain sarung, dan air bersih.

Permintaan tersebut telah disampaikan kepada Dinas Sosial Kabupaten Agam dan Posko Utama Pemerintah Kabupaten Agam untuk segera ditindaklanjuti.

Isman menegaskan pentingnya sinergi semua pihak agar kebutuhan dasar pengungsi dapat terpenuhi selama masa pengungsian.

Sebelumnya, Baznas Agam juga telah mendirikan dapur umum di wilayah lain seperti Salareh Aia Timur, Kayu Pasak, Anak Aia Kasiang, dan Bayua dengan dukungan Baznas RI, namun seluruh dapur tersebut kini sudah tidak beroperasi.

Penulis :
Gerry Eka