
Pantau - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, meminta agar penjualan tiket Planetarium Jakarta tidak dilakukan sepenuhnya secara daring dan memutuskan skema pembagian 50 persen tiket online dan 50 persen tiket langsung di lokasi.
Keputusan ini disampaikan Pramono saat ditemui di Jakarta Pusat pada Senin, 29 Desember 2025.
Permintaan tersebut merupakan respons atas keluhan masyarakat yang disampaikan saat kunjungannya ke Planetarium Jakarta pada Ahad, 28 Desember 2025.
Respons Atas Keluhan Pengunjung yang Tidak Kebagian Tiket
Pramono menyatakan bahwa banyak pengunjung mengeluhkan tiket Planetarium yang sudah habis terjual hingga 31 Desember 2026, sehingga warga yang datang tanpa memesan secara online tidak dapat masuk.
"Kasihan banyak yang sudah datang dari mana-mana, mereka minta untuk tiketnya tidak semuanya melalui online. Jadi kemarin saya sudah putuskan 50 persen secara langsung, 50 persen dengan online," ungkapnya.
Menurutnya, pengunjung Planetarium Jakarta tidak hanya berasal dari wilayah ibu kota, tetapi juga dari kota-kota penyangga seperti Depok dan Tangerang.
Dengan kebijakan baru ini, masyarakat yang tidak memiliki akses atau kesulitan dalam sistem pemesanan online tetap memiliki kesempatan untuk mengunjungi Planetarium.
Tiket Gratis untuk Pelajar Berlaku Tiga Bulan
Sebelumnya, Pramono telah mengumumkan kebijakan tiket gratis selama tiga bulan bagi seluruh pelajar yang ingin berkunjung ke Planetarium, baik dari dalam maupun luar Jakarta.
Namun, ia menegaskan bahwa kebijakan ini hanya berlaku untuk pelajar, sedangkan orang tua atau pendamping tetap diwajibkan membeli tiket masuk.
Adapun harga tiket Planetarium Jakarta saat ini ditetapkan sebesar Rp10.000 per orang.
Kebijakan pembagian sistem tiket ini diharapkan dapat membuat akses ke Planetarium lebih merata dan adil bagi seluruh lapisan masyarakat.
- Penulis :
- Gerry Eka







