
Pantau - Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menyampaikan bahwa peningkatan konektivitas transportasi menjadi prioritas utama dalam pembangunan infrastruktur Lampung tahun 2025, terutama menghadapi lonjakan mobilitas selama Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Untuk memastikan kelancaran arus penyeberangan laut, disiapkan 47 kapal yang akan melayani rute Pelabuhan Merak–Bakauheni, yang merupakan jalur vital dengan volume pergerakan penumpang dan kendaraan yang sangat tinggi.
Salah satu armada yang akan beroperasi adalah Kapal Dalom 1, milik Pemerintah Provinsi Lampung, yang dikelola oleh BUMD bersama mitra operator swasta.
Konektivitas Darat dan Udara Juga Jadi Prioritas
Selain moda laut, pemerintah daerah juga memperkuat konektivitas transportasi udara dengan mengoptimalkan Bandara Radin Inten II sebagai bandara internasional.
Pemprov Lampung turut mendorong reaktivasi Bandara Gatot Subroto di Kabupaten Way Kanan sebagai bagian dari pengembangan akses udara di wilayah utara provinsi.
Untuk moda darat, fokus pembangunan diarahkan pada perbaikan jalan antarwilayah, yang ditargetkan bebas lubang demi mendukung keselamatan dan kelancaran mobilitas masyarakat.
Tahun 2025 ditetapkan sebagai awal penguatan fondasi infrastruktur dengan alokasi anggaran Rp400 miliar untuk perbaikan jalan yang berdampak langsung pada sekitar 4 hingga 5 juta penduduk.
Rahmat mengakui bahwa selama ini pembangunan jalan lebih terfokus pada kawasan ekonomi tertentu, sehingga mengabaikan wilayah dengan kepadatan penduduk tinggi.
Kini, strategi diubah: pembangunan jalan akan diprioritaskan ke wilayah padat penduduk agar manfaatnya lebih merata secara sosial dan ekonomi.
Pemerintah Provinsi menargetkan terwujudnya konektivitas darat yang lebih baik melalui jalur jalan yang aman, nyaman, dan dapat menunjang pertumbuhan antarwilayah.
- Penulis :
- Gerry Eka







