
Pantau - Tentara Nasional Indonesia (TNI) sepanjang tahun 2025 terlibat aktif dalam berbagai sektor strategis, mulai dari ketahanan pangan, pendidikan, kesehatan, hingga misi perdamaian di luar negeri.
Keterlibatan ini menjadi sorotan publik karena TNI selama ini dikenal sebagai penjaga kedaulatan negara dari ancaman asing.
Pemerintah melibatkan TNI karena memiliki struktur komando yang jelas, personel yang besar, serta tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yang baru berjalan satu tahun dua bulan, mengandalkan TNI dalam banyak program strategis nasional.
Dapur MBG dan Ketahanan Pangan
Sejak awal 2025, TNI aktif membangun dapur Program Makan Bergizi Gratis (MBG) atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
TNI AU membangun dapur MBG di setiap pangkalan udara, salah satunya di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta yang memproduksi 3.000–4.000 porsi makanan per hari untuk sekolah-sekolah sekitar.
TNI AD dan TNI AL juga membangun dapur MBG di wilayah tanggung jawab masing-masing.
TNI hanya bertugas membangun infrastruktur dan mendistribusikan makanan, sedangkan pengolahan dan penyajian dikelola oleh Badan Gizi Nasional (BGN).
Saat ini tercatat ada 452 dapur MBG milik TNI, terdiri dari 113 unit awal dan 339 unit baru.
Target jangka panjang TNI adalah membangun 2.000 unit dapur MBG di seluruh Indonesia.
Di sektor ketahanan pangan, TNI membuka lahan pertanian di pelosok untuk membentuk lumbung pangan lokal.
TNI AD telah membentuk 100 Batalyon Teritorial Pembangunan (BTP), dengan target total 500 unit hingga 2029.
BTP bertugas mengelola lahan tidur, melatih warga, serta menyediakan alat dan pupuk pertanian.
BTP juga menyediakan layanan kesehatan dan membantu pembangunan infrastruktur desa.
Produksi Obat dan Misi Perdamaian
Pertengahan 2025, TNI bekerja sama dengan BPOM melalui Kementerian Pertahanan untuk memproduksi obat secara massal.
Langkah ini bertujuan meningkatkan kemandirian farmasi nasional dan menurunkan harga obat, khususnya di daerah terpencil.
Laboratorium antar-matra TNI digabungkan di bawah Kementerian Pertahanan untuk efisiensi produksi, dan prosesnya diawasi langsung oleh BPOM.
Pada Oktober 2025, TNI berhasil memproduksi dan mendistribusikan 17,4 juta obat ke Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
Dalam misi luar negeri, TNI sejak 2024 aktif mengirim bantuan ke Jalur Gaza melalui airdrop oleh TNI AU.
Pada 2025, pemerintah menyiapkan 20.000 personel untuk misi perdamaian di Gaza, terdiri dari tiga brigade komposit.
Setiap brigade memiliki Batalyon Kesehatan, Batalyon Zeni Konstruksi, dan Batalyon Bantuan.
Komposisi pasukan: 60% TNI AD, 25% TNI AL, dan 15% TNI AU.
Misi ini bertujuan memberikan layanan kesehatan dan membangun infrastruktur, dan saat ini masih menunggu perintah resmi Presiden untuk pengiriman.
Tanggap Bencana dan Peran Kemanusiaan
Di akhir 2025, TNI menjadi garda terdepan dalam penanganan bencana banjir dan tanah longsor di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh.
TNI langsung turun untuk evakuasi warga, mencari korban, membuka akses jalan, dan mendistribusikan bantuan logistik.
Untuk mempercepat pemulihan, TNI mengerahkan 20 pesawat angkut dari tiga matra, termasuk A-400M, Super Hercules, CN-295, Casa NC-212, dan Cessna Caravan.
Sebanyak 36 helikopter dan 14 kapal perang (KRI) juga dikerahkan untuk distribusi logistik dan layanan rumah sakit terapung.
Total logistik yang telah dikirim TNI mencapai 2.699,53 ton.
Sebanyak 37.910 prajurit diturunkan, termasuk untuk pembangunan 32 jembatan darurat bailey di lokasi terdampak.
Pembangunan jembatan armco (gorong-gorong baja) juga direncanakan untuk tahap selanjutnya.
TNI terus aktif dalam distribusi logistik, layanan kesehatan, dan perbaikan infrastruktur di wilayah bencana.
Bukti Peran Strategis TNI
Keberadaan TNI di berbagai lini membuktikan bahwa institusi ini dapat diandalkan dalam berbagai kondisi nasional maupun internasional.
Pemerintah berharap TNI terus memperkuat ketahanan pangan dan memberikan rasa aman serta kondusif bagi masyarakat.
Dengan ketahanan pangan yang kuat dan kepercayaan publik terhadap TNI, maka kedaulatan dan stabilitas negara diharapkan dapat terus terjaga.
- Penulis :
- Gerry Eka







