Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

DPR Desak Kemenkes Tanggapi Cepat Wabah Superflu H3N2, Evaluasi Vaksin dan Percepat Tindakan

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

DPR Desak Kemenkes Tanggapi Cepat Wabah Superflu H3N2, Evaluasi Vaksin dan Percepat Tindakan
Foto: (Sumber: Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh. ANTARA/HO-Humas DPR RI.)

Pantau - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh (Ninik) mendesak Kementerian Kesehatan untuk mengambil langkah cepat dan terukur dalam merespons penyebaran virus influenza H3N2 atau superflu yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

Ia menekankan pentingnya evaluasi ulang terhadap efektivitas vaksin influenza saat ini terhadap varian H3N2 subclade K yang sedang merebak di berbagai negara.

DPR juga meminta agar Kemenkes secara transparan mempublikasikan data uji klinis dan hasil surveilans virus influenza di Indonesia.

“kami mendesak agar vaksin alternatif segera dipersiapkan bila vaksin yang digunakan saat ini terbukti tidak cukup efektif,” ujar Ninik.

Dorongan Evaluasi dan Kolaborasi Lintas Sektor

DPR mengusulkan empat langkah strategis untuk menghadapi ancaman superflu secara adaptif dan responsif.

Pertama, melakukan evaluasi efektivitas vaksin influenza yang kini digunakan terhadap subclade K.

Kedua, menjamin transparansi data uji klinis dan pemantauan virus secara nasional.

Ketiga, mempercepat pengadaan atau pengembangan vaksin baru yang lebih efektif menghadapi varian yang menyebar cepat.

Keempat, memperkuat kolaborasi lintas sektor antara DPR, Kemenkes, ahli epidemiologi, dan organisasi kesehatan global.

Langkah-langkah tersebut dinilai penting agar pemerintah tidak tertinggal dalam menghadapi tantangan epidemi influenza musiman yang semakin kompleks.

Superflu Mengancam: Tingkat Penularan Tinggi, Bebani Fasilitas Kesehatan

Virus H3N2 subclade K merupakan bentuk baru dari Influenza A yang kini menjadi varian dominan di berbagai negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Jepang, dan Australia.

Meski tidak lebih mematikan secara langsung, subclade K memiliki tingkat penularan yang sangat tinggi dan dijuluki “superflu”.

Lonjakan kasus akibat virus ini berisiko membebani fasilitas kesehatan, terutama jika terjadi dalam waktu singkat.

Peringatan dari Pakar dan Data Global

Berdasarkan data dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) AS, jutaan kasus influenza telah tercatat selama musim ini, dengan puluhan ribu pasien dirawat inap, mayoritas akibat infeksi H3N2 subclade K.

Sementara itu, Dr. dr. Nastiti Kaswandani, Sp.A(K), dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), memperingatkan bahwa superflu dapat menyebabkan gejala ringan hingga berat, dan mudah menular melalui droplet saat batuk atau bersin, serta kontak langsung dengan cairan pernapasan.

Pemerintah Diminta Tanggap dan Responsif

DPR menekankan bahwa respons pemerintah harus cepat, berbasis data ilmiah, serta melibatkan berbagai pihak terkait.

Langkah proaktif ini diperlukan agar Indonesia mampu menghadapi penyebaran virus superflu dengan baik dan tidak tertinggal dari negara lain dalam penanganan wabah musiman.

Penulis :
Gerry Eka