
Pantau.com - Tim Kampanye Nasional (TKN) Koalisi Indonesia Kerja mengklaim Joko Widodo telah memberi bukti kerja yang bermanfaat bagi rakyat, terutama pada sektor infrastruktur.
Juru bicara TKN Ace Hasan Syadzily mengatakan, pembangunan infrastruktur di seluruh pelosok daerah telah membuka banyak lapangan pekerjaaan.
"Sebagai petahana, Pak Jokowi bukan lagi berjanji tapi sudah memberikan bukti dengan capaian-capaian yang dirasakan manfaatnya oleh rakyat. Perubahan itu bisa dilihat dengan mudah antara sebelum (pembangunan) dengan sesudah," katanya kepada wartawan, Kamis (14/2/2019).
Baca juga: Bantah Dijadikan Alat Politik di Pilpres 2019, Ma'ruf Amin: Itu Tukang Bikin Was-was
Namun capaian itu diyakini TKN akan dikritisi oleh kubu Paslon 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
"Merespon keberhasilan pembangunan infrastruktur yang luar biasa dalam waktu yang pendek, kubu 02 pasti akan nyinyir pada hal-hal yang klise," ucapnya.
Hal klise yang dimaksud Ace seperti dominasi BUMN dalam pembangunan infrastruktur, pembiayaan infrastruktur yang disebut timses Prabowo-Sandi banyak dari sumber utang. Kemudian kemahalan biaya infrastruktur, kualitas infrastruktur sampai dengan kasus-kasus korupsi dalam proyek infrastruktur.
Ace pun mengatakan Jokowi sudah siap dengan kritik tersebut, bahkan telah menyiapkan serangan balik untuk meredamnya.
"Pak Jokowi sudah sangat siap dengan serangan itu bahkan akan membuat serangan balik yang sangat tajam," katanya.
Baca juga: Optimisme Timses Jokowi di Debat Kedua, TKN: Tema Infrastruktur Jokowi Banget!
TKN menyarankan seharusnya kubu 02 lebih sering bertanya langsung kepada masyarakat sebelum mengkritik pembangunan infrastruktur yang dilakukan masa pemerintahan Jokowi tidak bermanfaat.
"Kubu 02 sering mencibir apa yang dikerjakan Pak Jokowi sebagai sesuatu yang tidak bermanfaat bagi rakyat. Mereka harusnya lebih sering turun bertanya pada rakyat karena mereka yang merasakan manfaat dari apa yang dibangun Pak Jokowi," kata Ace.
"Infrastruktur bukan hanya memperlancar konektivitas, menurunkan biaya logistik, tapi juga mempersatukan Indonesia," pungkasnya.
- Penulis :
- Adryan N