
Pantau.com - Ketua Komisi Ekonomi Majelis Ulama Indonesia (MUI) M Azrul Tanjung mengatakan pemerintahan Joko Widodo sangat menghargai para ulama.
"Pemerintahan Jokowi-JK tidak pernah melakukan kriminalisasi ulama. Habib Rizieq dan Abu Bakar Baasir dijebloskan ke penjara bukan di era Presiden Joko Widodo," ujar Azrul di Jakarta, Rabu (27/2/2019).
Baca juga: MUI Pusat: Kami Sayangkan Sikap MUI DKI Jakarta sebagai Salah Satu Pemrakarsa Munajat 212
Azrul membantah tudingan banyak pihak yang menyebutkan kriminalisasi ulama terjadi pada pemerintahan Jokowi. Menurut dia, isu kriminalisasi ditarik-tarik untuk menjatuhkan Jokowi.
Azrul yang juga koordinator Garda Matahari Pusat ini menambahkan, untuk memberikan informasi yang benar kepada masyarakat, terutama umat Islam, timnya sengaja datang ke sejumlah daerah.
Saya baru saja dari Kalimantan Barat. Di sana seluruh kiai, habib, dan santri memberikan dukungan. Bahkan mereka menggelar Kalimantan Barat Bersalawat untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf," ujarnya.
Azrul juga meminta para kiai, habib, dan para santri turut menginformasikan program kerja nyata pemerintah dan mengedukasi masyarakat agar tidak percaya kabar bohong.
Azrul menambahkan banyaknya kabar bohong dan ujaran kebencian di tahun politik berpeluang membenturkan anak bangsa. Keberadaan kabar bohong dan ujaran kebencian juga akan membuat demokrasi akan berjalan mundur.
Baca juga: Aksi Malam Munajat 212, MUI Pusat Ingatkan Umat Soal Politik Praktis
Oleh karena itu, perlu adanya upaya meluruskan berita bohong itu dan menetralisasi ujaran kebencian.
"Jangan sampai masyarakat menerima informasi sesat dan ikut menyebarkannya," ucapnya.
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi