
Pantau.com - Capres nomor urut 01 Joko Widodo memberikan klarifikasi soal isu hoax yang menimpa dirinya saat berkunjung ke acara Rakerda Tim Kampanye Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara di Hotel Claro Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Sabtu (2/3/2019).
Sejumlah isu yang terus diembuskan yang coba Jokowi jawab pada kesempatan itu, di antaranya soal Pemerintah akan melarang azan jika Jokowi menang, pelegalan perkawinan sejenis, Jokowi antek asing, dan Jokowi PKI.
"Isu pemerintah melarang azan ini sudah enggak masuk logikanya, enggak masuk, cawapres kami Ketua MUI," kata Jokowi.
Baca juga: PPP: Pemilih Prabowo Jadi Dukung Jokowi karena Blunder Neno dan Fadli
Jokowi menambahkan, sayangnya isu tersebut telah menjadikan sekitar 9.000.000 orang percaya, sehingga ia menegaskan pihaknya harus mulai bergerak menangkal kabar bohong tersebut.
"Dari survei 9.000.000 orang percaya, kalau saya diam enggak jawab bisa jadi 15 juta sampai 20 juta orang percaya. Bahaya sekali. Harus dilawan. Jangan diam saja, ada isu seperti itu didiamkan saja," katanya.
Para pendukung Jokowi pun berkali-kali meneriakkan dukungan dan menunjukkan antusiasmenya selama Jokowi berpidato.
Baca juga: Soal Pidato Politik AHY, TKN: Mungkin Ada Aspirasi yang Tersumbat
Ia juga memaparkan sejumlah program prorakyat yang telah dilakukan dalam 4,5 tahun terakhir, termasuk pembangunan infrastruktur, Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, bantuan sosial, hingga dana desa.
Jika terpilih kembali, Jokowi menjanjikan tiga hal, yakni program KIP Kuliah, Kartu Prakerja, dan Kartu Sembako Murah.
Di sisi lain pengembangan SDM untuk mewujudkan SDM premium akan dilakukan dengan dana abadi pendidikan dan penelitian akan disisihkan mencapai Rp100 triliun dalam 5 tahun.
- Penulis :
- Adryan N