Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Ketua Seknas Prabowo-Sandi: DPT Masih Amburadul!

Oleh Sigit Rilo Pambudi
SHARE   :

Ketua Seknas Prabowo-Sandi: DPT Masih Amburadul!

Pantau.com - Ketua Sekretariat Nasional (Seknas) Prabowo-Sandi, M Taufik menyebut bahwa saat ini Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pemilu serentak 2019 bisa dibilang amburadul alias berantakan.

Taufik mengatakan, bahwa dirinya mengeluarkan pernyataan tersebut bukan tanpa sebab. Ia mengaku sudah melakukan penelusuran terkait dengan Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan (DPTHP-2) di wilayah Jakarta. 

"Saya sudah konfirmasi ke KPU soal DPT yang istilahnya amburadul," ujar Taufik di Seknas Prabowo-Sandi, Jalan Hos Cokroaminoto, Jakarta Pusat, Selasa (19/3/2019).

Baca juga: Di Markas Prabowo-Sandi, Komisioner Bawaslu Kritik KPU Soal Kisruh DPT

Menurut Taufik untuk wilayah Jakarta saja, ada sekitar ribuan warga Jakarta, yang terancam kehilangan hak konstitusionalnya pada 17 April 2019, untuk memilih presiden dan wakilnya di Pilpres dan Pileg.

"Temuan ribuan DPT bermasalah ini sangat prihatin, karena data dari penetapan penyempurnaan daftar pemilih tetap hasil perbaikan ke dua (DPTHP-2) masih berantakan," ungkapnya.

Ketua DPD Partai Gerindra DKI itu mengungkapkan, hasil sisiran tim data Seknas Prabowo-Sandiaga, dari data DPTHP-2 banyak sekali keanehan karena satu TPS di RT/RW setempat hanya terdapat satu orang pemilih warga asli.

"Misalnya, di TPS 104 RT 15 RW 07 Cilandak. Masak jumlah pemilih cuma satu orang. Warga yang lain ke mana? Belum lagi, ada jumlah RW 22, padahal di situ RW-nya hanya 11. Dugaan saya, ini menjurus kecurangan," tuturnya.

Baca juga: BPN: KPU Harus Jelaskan Temuan DPT Ganda yang Belum Tervalidasi! 

Lebih lanjut, Wakil Ketua DPRD DKI itu, mendesak KPU serius membenahi kesemrawutan DPT demi menghindari potensi kecurangan dalam pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan.

"Ingat, menghilangkan hak demokrasi warga pada 17 April 2019 bisa pidana. Saya minta KPU secara berjenjang merapikan ini. Tak ada alasan waktu. KPU fokus saja perbaiki data pemilih. Tidak mungkin satu RT pemilihnya satu orang atau 4 orang. Kami sudah telusuri. Saya meyakini, ini jumlahnya masih ribuan. Kami juga sudah menghubungi KPU," tegasnya.

Penulis :
Sigit Rilo Pambudi