
Pantau.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengkritik cara pemerintah dalam menyelesaikan perkara hukum. Terutama kasus yang belum selesai, seperti penanganan korupsi oleh KPK, kasus teror terhadap Penyidik KPK Novel Baswedan, hingga perkara Baiq Nuril.
Baca juga: Instalasi Serupa Bambu Getah Getih Akan Muncul di Sudut-sudut Kota Jakarta
Meski tidak mengarah secara langsung, Fahri mengatakan bahwa pemimpin Indonesia merupakan cermin satu kelompok yang tidak punya visi menyelesaikan masalah.
"Dalam kasus-kasus hukum di Indonesia; oleh KPK, kasus novel, kasus Baiq Nuril dan hampir semua kasus. Juga dalam semua perkara di negeri ini, 1 hal yang jadi masalah, “pemimpin kita mungkin adalah cermin satu kelompok yang tidak punya visi penyelesaian masalah”. #ArahBaru2019," tulis Fahri dikutip dari akun Twitternya @ Fahrihamzah, Minggu (21/7/2019).
Dalam kasus2 hukum di Indonesia; oleh KPK, kasus novel, kasus Baiq Nuril dan hampir semua kasus. Juga dalam semua perkara di negeri ini, 1 hal yang jadi masalah, “pemimpin kita mungkin adalah cermin satu keompok yang tidak punya visi penyelesaian masalah”. #ArahBaru2019
— #ArahBaru2019 (@Fahrihamzah) July 20, 2019
Menurut Fahri, publik terlanjur tidak bisa membedakan antara sibuk dan sukses. Sehingga sering menganggap bahwa kasus yang berulang merupakan bagian dari sukses. Akibatnya kegagalan menyelesaikan kasus dipandang menjadi hal yang biasa terjadi.
Baca juga: Tak Paham Isi Pidato Jokowi, Fahri Hamzah: Pendukungnya Coba Jadi Jubir
"Semakin sibuk menyelesaikan persoalan yang sama dianggap semakin sukses. Maka, kita permisif terhadap kegagalan. #ArahBaru2019," tulisnya.
- Penulis :
- Lilis Varwati