
Pantau.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan di masa mendatang akan tetap memajang karya seni serupa 'Bambu Getah Getih' di beberapa sudut ibu kota. Mengingat karya ini menggalakan seniman lokal guna meningkatkan ekonomi lokal.
"Jadi memang di masa yang akan datang Jakarta justru perlu lebih banyak memberikan anggaran untuk para seniman, apalagi jika saat berkarya mereka menggunakan material lokal dan menggerakan ekonomi rakyat kebanyakan," ujar Anies melalui laman Twitternya dikutip Pantau.com, Sabtu (20/7/2019)
Baca juga: Gara-gara Bambu Getah Getih, Anies Baswedan Jadi Topik Populer di Twitter
Perihal karya seni yang bersifat temporer hanya bertahan 11 bulan usai Bambu Getah Getih dipajang di Jalan MH.Thamrin, Anies punya jawabannya. Ia mengatakan, Getah Getih itu memang diperuntukkan untuk meramaikan perhelatan Asian Games 2018.
"Instalasi itu memang bagian dari penyambutan Asian Games Agustus tahun lalu. Berbagai atribut dan banner yang dipasang di sekitar Senayan dan berbagai wilayah Jakarta, itu semua tidak permanen. Selesai Asian Games maka semua atribut dilepas kembali, termasuk #GetihGetah," sambung Anies
Selain itu, untuk masalah pembiayaan yang disebut-sebut memakan budget hingga Rp500 juta, sebagai gubernur Anies tidak mempermasalahkan mengeluarkan anggaran belanja Pemprov DKI demi menggerakkan ekonomi rakyat.
"Soal biaya. Pengeluaran pemerintah juga bertujuan menggerakkan perekonomian, meratakan manfaat anggaran untuk orang banyak. Apalagi, jika penerima manfaat itu adalah kelompok-kelompok masyarakat yang jarang menerimanya. Itu prinsip elementer dalam ekonomi makro," tuturnya.
Baca juga: Anies: Anggaran Getah Getih ke Petani Lokal, Kalau Besi Impor ke Tiongkok
Kata Anies, ia dengan sengaja memilih instalansi dari bahan bambu mengingat dana itu akan menjangkau petani bambu, pekerja, seniman yang ahli dibidang bambu seperti Joko Avianto.
"Alhamdulillah, syukur tak terhingga banyaknya warga yang sudah menyaksikan, menikmati dan bahkan berswafoto di depan karya seni bambu #GetihGetah itu. Seni bambu karya Joko Avianto bukan hanya jadi tamu mempesona di negeri orang, tapi juga tuan rumah di negeri sendiri," tutupnya.
- Penulis :
- Dini Afrianti Efendi