
Pantau.com - Direktorat Siber Bareskrim Polri tengah memonitoring beberapa akun media sosial yang menyebarkan video hoax kerusuhan Papua Barat.
"Jadi masih ada konten yang sifatnya hoax yang coba disebarkan oleh oknum tertentu untuk memancing keadaan. Dari jajaran siber Bareskrim, ada beberapa akun yang dimonitor dan hari ini di profiling," ucap Karo Penmas DivHumas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Grand Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (21/8/2019).
Baca juga: Kerusuhan Fakfak: Polisi Buru Provokator dari Kelompok Masyarakat
Dari hasil penelusuran sementara, Dedi menyebutkan sudah ada beberapa akun yang teridentifikasi. Akun yang menyebarkan konten hoax itu menggunakan media sosial YouTube, Twitter, dan Instagram.
"Saat ini YouTube dikembangkan ada beberapa akun. Twitter bertambah ada lima akun. Instagram ada beberapa di profiling dan lagi uji lab digital forensik," kata Dedi.
"Mudah-mudahan dalam waktu tak lama bisa terungkap siapa pelaku kreator dan buzzer yang mencoba memprovokasi dan narasi yang bersifat agitatif," sambungnya.
Baca juga: Polisi Duga Kericuhan di Fakfak Berkaitan dengan Manokwari dan Sorong
Dari akun-akun yang telah diidentifikasi, lanjut Dedi, beberapa di antaranya merupakan akun anonim. Namun, sisanya disebut merupakan akun asli. Hanya saja, untuk saat ini harus melewati proses pembuktian terlebih dahulu.
"Ada sebagian anonim dan sebagian berhasil diidentifikasi dan diprofiling dulu. Sementara butuh pembuktian secara scientific agar bisa dilakukan penyidikan," pungkas Dedi.
- Penulis :
- Kontributor RZK