HOME  ⁄  Nasional

Surya Paloh Sebut Isu SARA Makin Marak Jelang Pilpres 2019

Oleh Dera Endah Nirani
SHARE   :

Surya Paloh Sebut Isu SARA Makin Marak Jelang Pilpres 2019

Pantau.com - Jelang Pemilu 2019, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyebut isu Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA) masih menjadi komoditas utama bagi kelompok-kelompok tertentu.

"Konsumsi yang menjadi andalan adalah isu SARA. Itu yang menjadi andalan. Itu artinya pemahaman masyarakat kita yang masih amat mudah terprovokasi," ujar Surya saat peringatan Hari Pendidikan Nasional sekaligus syukuran HUT ke-1 Akademi Bela Negara (ABN) di Pancoran Timur Jakarta Selatan, Rabu, 2 Mei 2018.

Baca juga: Soal Kasusnya dengan Sohibul, Fahri Hamzah Ancam Kader PKS untuk Tak Ikut Campur

Oleh karena itu ia mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk dapat menonjolkan kebersamaan ketimbang perbedaan. Semua demi terciptanya masyarakat yang berbeda-beda tetapi tetap menjunjung kebersamaan.

"Seharusnya kita mampu membangun pemahaman masyarakat. Perbedaan bisa diwujudkan untuk mencoba merangkul, merangkum dari perbedaan menuju kebersamaan," kata Surya.

Ia juga mengingatkan bangsa Indonesia saat ini menghadapi masalah jika perbedaan yang terus menerus ditonjolkan.

"Tidak ada artinya model demokrasi, kalau kita hanya berhenti untuk perbedaan di atas perbedaan. Kalau itu yang menjadi pemahaman, cepat atau lambat kita akan mendapatkan hasil yang mudaratnya lebih banyak dari manfaatnya," katanya.

Baca juga: Gerindra Pantang Nyerah Bentuk Pansus Tenaga Kerja Asing

Dalam kesempatan tersebut Surya Paloh bahkan menyindir maraknya hastag kaus #2019gantiPresiden yang belakangan ini muncul. Bahkan, akibat hastag tersebut sudah muncul gesekan saat pelaksanaan hari bebas kendaraan bermotor (car free day) beberapa hari lalu.

"Hari ini sudah bergeser terlalu jauh, kita mudah terprovokasi. Hastag kaus ganti presiden diganti lagi dengan hastag lain. Ini tidak bisa kita artikan dialegtika semata. Semakin terbuang banyak energi kita untuk hal-hal seperti ini," tuturnya.

Penulis :
Dera Endah Nirani