
Pantau.com - Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor mengusulkan luas lahan untuk cakupan ibu kota baru menjadi 400 ribu hektare, dari 180 ribu hektare yang direncanakan pemerintah pusat.
“Agar bernuansa green, modern, metropolis, dan keberlanjutan dalam kelestarian lingkungan," kata Isran saat menjadi narasumber pada Sarasehan Udara "Ibu Kota Baru Indonesia, Ibu Kota Kita Bersama" di Balikpapan.
Baca juga: Pembangunan Infrastruktur Transportasi di Ibu Kota Baru Diminta Dipercepat
Tambahan lahan hingga 220 ribu hektare tersebut, menurutnya sangat dimungkinkan karena di kawasan Sepaku dan Samboja luasan lahan adalah tanah negara.
Kawasan hutan dan lahan konservasi seperti Taman Hutan Raya Bukit Soeharto, sebut Isran, justru akan lebih terpelihara bila masuk ke dalam kawasan ibu kota negara.
Ibu kotanya juga akan lebih sehat karena dikelilingi hutan.
Selanjutnya, Isran menambahkan infrastruktur penunjang sudah siap dan sudah dibangun. Sudah ada bandara dan pelabuhan, kemudian jalan tol sedang dibangun dan segera selesai.
Baca juga: Saat Pemindahan Ibu Kota Indonesia Jadi Topik Pembahasan di Belanda
Pada kesempatan ini Isran juga mengingatkan agar masyarakat Kaltim membekali diri agar bisa bersaing dengan pendatang yang tertarik dengan ibu kota baru tersebut.
“Jangan hanya jadi penonton,” tegasnya.
Sebab seiring dengan penetapan pemindahan ibukota baru negara tersebut, gairah perekonomian di Kaltim semakin meningkat. Jika pembangunan infrastruktur ibukota baru tersebut sudah berjalan, maka akan ada dana masuk sekitar Rp60 triliun per tahun dari APBN saja. Belum lagi investasi-investasi lain.
rn- Penulis :
- Adryan N