Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Partai Berkarya Dihadang Parliamentary Threshold? Ini Jawaban Priyo

Oleh Widji Ananta
SHARE   :

Partai Berkarya Dihadang Parliamentary Threshold? Ini Jawaban Priyo

Pantau.com - Beberapa lembaga survei politik menilai jika Partai Berkarya akan sulit menembus ambang batas parlemen atau parliamentary threshold sebesar empat persen. 

Menanggapi hal itu, Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso menyatakan, pihaknya justru cukup puas dengan beberapa hasil survei tersebut. Terlebih, partainya adalah pendatang baru di kancah perpolitikan Indonesia. 

"Baru tanggal 26 April kemarin SK KemenkumHAM mengesahkan Ketum yang kami banggakan Tommy Soeharto dan Sekjen Priyo Budi Santoso. SK kepengurusan baru tiga minggu," kata Priyo di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu 12 Mei 2018.

Baca juga: Jika Prabowo Batal Maju, Elektabilitas AHY Tertinggi

"Alhamdulillah beberapa survei meletakkan Partai Berkarya di posisi terhormat sebagai partai baru. Survei yang ada kami hormati, walaupun dengan tingkah pola dan aliran yang melatar belakanginya. Jadi bagi kami tidak masalah," lanjut Priyo. 

Lebih lanjut, mantan politisi Partai Golkar itu menyebutkan, hasil dari beberapa survei itu akan meningkatkan semangat partainya dalam menghadapi perhelatan politik di 2019 mendatang. 

"Ini adalah kebangkitan partai baru yang selama ini bagi kebanyakan orang partai baru tidak didukung," katanya. 

Baca juga: Pengamat Sebut Prabowo 'Kalah' Jika Duel dengan Jokowi

Sebelumnya, dalam hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang dirilis Selasa 8 Mei 2018 lalu, tercatat ada lima partai politik yang tidak mampu menembus batas minimal parliamentary threshold Pemilu 2019 dan enam partai yang memiliki elektabilitas di bawah satu alias nol koma.

"Dan divisi terbawah yaitu kami namakan divisi nol koma ada enam partai yaitu Hanura (0,70 persen); PBB (0,40 persen); Partai Garuda (0,30 persen); PKPI (0,10 persen); PSI (0,10 persen); dan Partai Berkarya (0,10 persen),” ujar Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa. 

Penulis :
Widji Ananta