Pantau.com - Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengumumkan penetapan status siaga darurat bencana non-alam terkait penularan virus korona penyebab COVID-19.
Hingga hari ini, Gorontalo masih menjadi salah satu provinsi di Indonesia dengan angka nol positif korona. Status siaga darurat justru untuk melindungi agar paparan virus corona tidak masuk ke Gorontalo.
"Hari ini saya mengumumkan status siaga darurat bencana non-alam untuk penanganan virus corona di Gorontalo. Salah satu langkah konkritnya, dengan mengaplikasikan sistem belajar dari rumah untuk siswa SMA, SMK, SLB yang efektif mulai berlaku Senin 23 Maret 2020 hingga 4 April 2020," katanya saat mengumumkan penetapan status siaga darurat bencana non-alam melalui siaran langsung pada Minggu malam, 22 Maret 2020, pukul 23.00 WITA.
Selama masa siaga darurat bencana, Pemerintah Provinsi Gorontalo meliburkan kegiatan di sekolah dan meminta sekolah melakukan pembelajaran dari jarak jauh serta meminta pegawai negeri bekerja dari rumah.
"Kebijakan mengenai belajar dan bekerja dari rumah hendaknya dipahami sebagai ikhtiar bersama mencegah (penularan) virus korona. Setiap orang harus tetap berada di rumah, tidak keluar daerah, dan tidak berkumpul dalam suatu tempat secara bersamaan," katanya.
Baca juga: 41 Orang di Jawa Timur Positif Virus Korona, Terbanyak Ada di Surabaya
Warga merespons positif kebijakan pemerintah tersebut. "Ini yang kami tunggu, ASN dan siswa diliburkan. Karena selama ini ada siswa yang mulai libur, tapi orang tuanya masih bekerja karena tidak ada keputusan yang seragam," kata Karmila Musa, warga Gorontalo, Senin (23/3/2020).
"Pemkot Gorontalo sampai pagi ini belum ada keputusan apa-apa. Malah masih banyak menggelar acara kumpul kumpul," ia menambahkan.
- Penulis :
- Noor Pratiwi
