
Pantau.com - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) se-Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) akan dilaksanakan secara bersama mulai 18 April 2020.
DKI Jakarta, sudah memulai sejak 10 April 2020, diikuti daerah penyangga Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi mulai 15 April hingga dua pekan ke depan. Setelah itu bisa dievaluasi dan diperpanjang jika ternyata penanganan penularan virus corona baru (COVID-19) tak sesuai harapan.
Sedangkan untuk daerah penyangga bagian barat, yakni Kota Tangerang dan Tangerang Selatan, Provinsi Banten, direncanakan mulai 18 April 2020.
Rabu pagi (15/4/2020), laporan pandangan mata dan tayangan media elektronik serta unggahan warganet (netizen) juga sudah menghiasi laman media sosial dengan aneka sudut pandang. Bahkan tayangan media elektronik Jakarta, menayangkan laporan arus lalu lintas dari perbatasan Depok-Jakarta. Di situ terlihat, masih terjadi kepadatan, baik pengendara sepeda motor maupun kendaraan pribadi.
Di tengah suasana itu, ada juga upaya pantauan dari aparat gabungan di beberapa titik pantauan (check point). Secara kasat mata, aneka kepadatan itu menimbulkan kekhawatiran karena sangat tampak tidak ada jarak aman ketika para pengendara itu berhenti di perempatan lampu lalu lintas.
Mereka bergerombol dan berkerumun, seperti biasanya ketika jam-jam sibuk berangkat dan pulang kerja.
Wali Kota Depok, Mohammad Idris dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi nasional pagi ini mengakui bahwa fenomena itu masih terjadi. Hal itu dimungkinkan karena mereka yang berangkat ke Jakarta adalah para pekerja yang tidak bisa kerja dari rumah (working from home) atau akumulasi dari beberapa sektor di Jakarta yang belum sepenuhnya meliburkan karyawannya.
Baca juga: Hari Pertama PSBB Bekasi: Incar Mobil Masuk dengan Formasi Salah
Secara tidak langsung, Idris berharap, hal semacam ini, terus dievaluasi per hari. Jika perlu ada semacam koordinator pelaksanaan dan penerapan PSBB agar eksekusinya lebih mudah.
Di Bekasi menuju Jakarta juga begitu. Pada hari pertama PSBB di Kota dan Kabupaten Bekasi tidak ada hal khusus yang membedakan dibanding hari-hari sebelumnya. Sekitar pukul 08.00 WIB, meski penumpang kereta rel listrik (KRL) di Stasiun Besar Bekasi di Jalan Juanda agak lengang, tetapi jadwal kereta tak ada perubahan.
Sementara pantauan terhadap arus masuk dan keluar kendaraan dari dan ke Kota Bekasi, pada sekitar pukul 09.00 WIB, fokus petugas gabungan tampaknya hanya mengawasi kendaraan roda empat masuk ke Bekasi. Sedangkan kendaraan dari Bekasi arah Jakarta, via Tol Jakarta-Cikampek tampak tak ada pengawasan berarti. Mereka dibiarkan bebas menuju Jakarta.
Kemudian, untuk Bogor menuju Jakarta, khususnya mereka yang menggunakan KRL Bogor-Jakarta, sangat mencolok dan masih terjadi kepadatan. Meski ada pembatas jarak di kursi KRL dan kursi tunggu stasiun, tapi penumpukan massa masih terjadi ketika penumpang KRL hendak naik dan turun kereta.
Pengguna KRL yang mengarah ke Jakarta jumlahnya hampir sebanding dengan pengguna KRL yang mengarah ke Bogor. Mereka terlebih dahulu diperiksa suhu tubuh sebelum melakukan "tap in" di pintu masuk stasiun. Operasional KRL di Stasiun Bogor terpantau masih normal, setiap jadwal keberangkatan memiliki jeda sekitar 5-10 menit. Hari ini keberangkatan perdana dari Stasiun Bogor yaitu pukul 04.42 WIB.
- Penulis :
- Widji Ananta