Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Usulan PSBB Pemprov Gorontalo Ditolak Pemerintah Pusat

Oleh Tatang Adhiwidharta
SHARE   :

Usulan PSBB Pemprov Gorontalo Ditolak Pemerintah Pusat

Pantau.com - Usulan Gubernur Provinsi Gorontalo, Rusli Habibie, soal Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ditolak oleh pemerintah pusat. Lantas Pemprov Gorontalo mencari alternatif lain untuk mencegah meluasnya penyebaran virus Korona (COVID-19).“Kita sudah mengusulkan tapi belum diterima. Apakah kita harus menunggu banyak korban terus kita diberi PSBB? Di Jakarta rumah sakit rujukannya banyak, di Gorontalo hanya satu. Dokter spesialis paru hanya dua, APD dan fasilitas lainnya juga serba kurang,” kata Gubernur Rusli, Sabtu (25/4/2020).Karena itu, lewat rapat video conference bersama bupati/wali kota dan unsur forkopimda, Rusli mencari alternatif rencana pembatasan sosial di daerah, salah satunya dengan memperketat akses masuk darat, laut dan udara. Setiap penumpang yang masuk akan dilengkapi dengan pemeriksaan rapid test. Apabila yang bersangkutan positif dan berstatus pendatang, maka akan dipulangkan saat itu juga.

Baca juga: Video Satpol PP Banjarmasin Akan Pukul Para Pelanggar PSBB Pakai Rotan


“Kita bukan menutup tapi memeriksa. Contohnya di posko Atinggola (perbatasan Gorontalo dan Sulut), ada masyarakat dari Sulawesi Utara yang ingin masuk Gorontalo. Ketika lihat ada indikasi maka saat itu juga dilakukan rapid test. Kalau dia masyarakat Gorontalo dia langsung kita karantina,” tambah Rusli.Bagi Pemerintah kabupaten sudah menyiapkan sendiri lokasi karantina untuk ODP dan PDP yang terindikasi positif. Khusus Kota Gorontalo, akan dikarantina di mess haji yang menjadi lokasi karantina pemerintah provinsi.Kebijakan lain terkait dengan rencana penutupan pasar harian tradisional. Penjual dan pedagang diminta mulai membiasakan diri dengan aplikasi daring yang disiapkan oleh pemerintah setempat. Kota Gorontalo, Kabupaten Gorontalo dan Bone Bolango sudah mengembangkan aplikasi belanja online atau daring.“Sudah ada tiga daerah yang mengembangkan aplikasinya. Sudah kita putuskan tadi untuk penutupan tapi butuh sosialisasi kepada masyarakat. Penutupan pasar harian diserahkan ke kabupaten/kota," kata RusliRusli berharap ada keseragaman dan solusi terbaik untuk penutupan pasar harian. Sebab, jika satu daerah melarang dan daerah lain memperbolehkan maka akan terjadi perpindahan penjual dan pembeli di daerah tersebut.

Baca juga: Berani Keluyuran saat PSBB Banjarmasin? Hati-hati Ditebas Rotan Satpol PP


“Sehingga saya sampaikan ke bupati dan wali kota untuk duduk bersama mencari solusi terbaik. Kita tutup pasar harian juga tidak mudah. Kalau aplikasi online belum bisa dijangkau semua. Kita mencari solusi dan menyelesaikan masalah tanpa masalah,” paparnya.Sekadar informasi, Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Provinsi Gorontalo Trianto Bialangi, Sabtu (25/4/2020), mengumumkan warga positif di daerah itu bertambah dua orang sehingga totalnya menjadi 14 orang.Dari 14 total warga positif, persebarannya meliputi Kota Gorontalo 7 orang, Kabupaten Gorontalo 1 orang, Boalemo 1 orang, Pohuwato 3 orang dan Bone Bolango 2 orang.

rn
Penulis :
Tatang Adhiwidharta