Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Duh COVID-19 Lagi! 47 Pedagang di Surabaya Dinyatakan Reaktif

Oleh Widji Ananta
SHARE   :

Duh COVID-19 Lagi! 47 Pedagang di Surabaya Dinyatakan Reaktif

Pantau.com - Sebanyak 47 dari 347 pedagang dinyatakan reaktif berdasarkan hasil tes cepat COVID-19 secara massal yang dilakukan Pemerintah Kota Surabaya di Pasar Pabean dan Jalan Panggung, Kota Surabaya, Jatim, pada Sabtu 25 Juli 2020.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Surabaya (Satpol PP) Eddy Christijanto di Surabaya, Minggu, mengatakan mereka yang dinyatakan reaktif langsung dites usap.

"Mereka yang reaktif kan belum tentu positif COVID-19. Tetapi sementara ini mereka diinapkan di hotel untuk isolasi sambil menunggu hasil tes usap keluar," katanya.

Baca juga: Anies Baswedan: Testing COVID-19 di Jakarta Lampaui Standar WHO

Ia menjelaskan tes cepat disertai tes usap ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan serupa di Pasar Keputran Utara dan Pasar Keputran Selatan. Menurutnya, Pemkot Surabaya memang gencar melakukan tes COVID-19 untuk menekan penyebaran COVID-19, salah satu sasarannya adalah pasar-pasar tradisional.

"Tujuan kita adalah untuk melihat langkah apa yang harus dilakukan," ujarnya.

Menurut dia, tes cepat dan tes usap kemungkinan akan dilakukan di semua pasar tradisional di Surabaya. "Kami akan melihat potensi mana yang memang harus kita 'treatment' ," katanya.

Bahkan, kata dia, Pemkot Surabaya tidak henti-hentinya mengimbau seluruh warga menerapkan protokol kesehatan dengan patuh memakai masker, sering cuci tangan memakai sabun dan air mengalir, serta saling menjaga jarak di mana pun berada.

Baca juga: Dokter RSA UGM Tegaskan Swab Test Aman dan Tidak Membahayakan Otak

Eddy menceritakan personel dari Satpol PP, BPB Linmas, tenaga medis dari Dinas Kesehatan, TNI serta kepolisian ini langsung berpencar di Pasar Pabean dan Jalan Panggung. Mereka bertugas menutup seluruh akses masuk dan keluar dari kawasan itu.

Hasilnya, kata dia, banyak orang yang ingin menghindar berusaha pergi. Tetapi mereka tidak bisa ke mana-mana karena akses jalan sudah ditutup.

"Mereka hanya diizinkan keluar dari lokasi itu jika memiliki bukti surat telah mengikuti tes cepat dan hasilnya dinyatakan non-reaktif. Akhirnya, mau tidak mau mereka pun mengikuti tes cepat," katanya.

Penulis :
Widji Ananta