
Pantau.com - Gubernur Riau Syamsuar menyatakan umat muslim di daerah tersebut boleh melaksanakan Salat Idul Adha 1441 Hijriah, namun disarankan hanya di masjid dan menerapkan protokol kesehatan COVID-19.
“Kami sudah sampaikan ke Kepala Kanwil Agama Provinsi Riau dan seluruh bupati juga wali kota dan majelis ulama, bahwa hari raya tahun ini dilaksanakan di masjid karena ini mudah untuk dikontrol jamaahnya,” kata Syamsuar pada pernyataan pers di Pekanbaru, Kamis (30/7/2020).
Baca juga: JK Soal Salat Id: Mutlak Harus Disiplin, Jika Tidak Fatal!
Hari Raya Idul Adha akan berlangsung pada Jumat 31 Juli 2020, di tengah kondisi kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Riau yang mengalami lonjakan. Hingga Kamis siang, jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Riau mencapai 415 orang.
Syamsuar berharap masyarakat bisa menerapkan protokol kesehatan saat pelaksanaan ibadah Salat Id Jumat besok. Pelaksanaan salat di masjid dinilai lebih aman ketimbang di lapangan terbuka karena jumlah jamaah bisa diatur.
“Masjid tidak boleh terlalu penuh, harus mengukur suhu badan, jaga jarak di dalam masjid dan gunakan masker,” katanya.
Sedangkan untuk pembagian daging kurban, ia mengatakan juga tak boleh abaikan protokol kesehatan dan wajib pakai masker. “Jaga jarak dalam bagikan daging, dan hindari hal-hal yang tak kita harapkan, kerumunan jangan begitu ramai, karena dikhawatirkan terjadi penularan COVID-19 dari orang tanpa gejala,” katanya.
Baca juga: Puncak Arus Mudik Idul Adha Diperkirakan Kamis Malam Ini
Syamsuar mengatakan akan melaksanakan salat Ied di Masjid Raya An Nur, Pekanbaru. Setelah pelaksanaan salat Id, ia akan menyerahkan sapi kurban bantuan Presiden Joko Widodo dan sapi kurban gubernur ke pengurus Masjid An Nur.
“Insya Allah saya besok salat di Masjid An Nur, dan saya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan, menggunakan masker, jaga jarak, bawa sejadah sendiri,” kata Syamsuar.
- Penulis :
- Widji Ananta