
Pantau.com - Pengamat politik Rocky Gerung membayangkan bagaimana jika Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib RIzieq Shihab benar-benar kembali ke Indonesia di tengah polemik yang membelenggu.
Ia lantas menceritakan kenapa polemik kepulangan Habib Rizieq seperti ditarik ulur. Lulusan Universitas Indonesia (UI) itu menilai, sikap pemerintah yang memunculkan opini tentang Pancasila adalah awal bola panas itu bergulir.
"Bola panas ada di Pemerintahan Jokowi. Harus diakui, bahwa Jokowi memulai politiknya dengan membelah keakraban sosial. Dengan sinyal kami Pancasila, timbulnya persepsi Rizieq bukan Pancasila. Namun dia (Rizieq) bisa memperlihatkan jika dia adalah WNI, dan bertaruh untuk bangsa," ujarnya, seperti dikutip Pantau.com, dari video yang diunggah channel YouTube Rocky Gerung Official, Jumat (23/10/2020).
Baca juga: Akademisi: Pemerintah Harus Lihat Psikologi, Habib Rizieq Itu Fakta Politik
Pentolan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) itu melanjutkan, stigma dengan ideologi Pancasila yang dibuat pemerintah untuk sedikit mengesampingkan Rizieq berbalik untuk membuat pemerintah mengubah sikap.
"Dia leibih mengerti isi doktrin dari Pancasila itu dari Presiden Jokowi itu sendiri. Karena tesisnya itu kan (soal Pancasila). Jadi seluruh parameter itu yang dipasangkan pada Habib Rizieq justru berbalik pada pada rezim ini. Lebih Pancasilais mana Habib Rizieq yang berupaya menghasilkan keadilan sosial, daripada Jokowi yang menghasilkan Omnibus law yang tidak pro pada rakyat. itu masuk ke benak pengikutnya?" papar pria asal Manado itu.
Mengenai kepulangannya ke Tanah Air, Rocky mempunyai kekhawatirkan yang seharusnya sudah diantisipasi pemerintah. Apa yang terjadi jika di Bandara Soekarno Hatta, Rizieq dijemput langsung oleh pihak oposisi di luar pemerintahan.
Baca juga: Celetukan Budayawan Betawi Ridwan Saidi Soal Drama Kepulangan Habib Rizieq
Kemudian, soal fakta yang tidak akan diketahui seluruh pihak adalah, apa yang akan disampaikan Rizieq ketika pertama kali berada di Indonesia. Rocky menegaskan, kepulang Rizieq jelas konsumsi utam media Indonesia.
"Bayangkan Rizieq pulang dijemput oleh Gatot, Rizal ramli, dijemput oleh Anies Baswedan? Bayangkan, jika habib rizieq jika tiba di airport, maka seluruh televisi pasti meminta statement saat dia tiba. Dan pemeritah tentu tidak bisa menduga apa yang disampaikan Rizieq pertama kali. Kita mungkin bisa menduga imajinasinya, tapi yang benar tidak ada yang tahu. Atau dia benar-benar korbarkan revolusi di sana?" katanya.
"Jadi ini konyolnya, pemerintah yang begtu punya fasilitas nggak mampu membaca potensial quotation pertama, di menit pertama yang diucapkan Habib Rizieq."
- Penulis :
- Widji Ananta