Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Banda Aceh Larang Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW?

Oleh Widji Ananta
SHARE   :

Banda Aceh Larang Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW?

Pantau.com - Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman menegaskan bahwa tidak ada larangan warga setempat memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, namun pelaksanaannya harus menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19.

“Saya pertegas lagi bahwa tidak ada larangan dalam perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, tetapi tetap menjalankan protokol kesehatan dalam pelaksanaaNnya,” kata dia di Banda Aceh, Jumat (23/10/2020).

Ia menjelaskan penerapan protokol kesehatan dalam perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan bagian dari upaya mencegah penyebaran COVID-19 di Banda Aceh, khususnya. “Saya imbau bahwa tidak ada yang melarang ataupun menghentikan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW,” katanya.

Baca juga: Penegasan Tito Karnavian Soal Peringatan Maulid Nabi Muhammad di Hari Libur

Saat ini, Banda Aceh berada dalam zona oranye penularan virus sehingga penerapan protokol kesehatan menjadi salah satu upaya agar pada akhir tahun ini, ibu kota Provinsi Aceh itu bisa beraktivitas dengan normal jika sudah dikategorikan dalam zona hijau.

“Pemerintah kota sangat prihatin akan lonjakan kasus COVID-19 yang terjadi jika kita tidak waspada. Menjalankan prokes (protokol kesehatan) dalam berbagai kegiatan, termasuk kegiatan keagamaan merupakan saran dan usulan Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Banda Aceh,” kata dia.

Ia menyebutkan kasus COVID-19 saat ini terbanyak di Aceh ada di Kota Banda Aceh, di mana setiap hari ada penambahan kasus positif, meski diselingi dengan bertambahnya juga pasien yang sembuh.

Aminullah juga meminta kepada masyarakat untuk terus menahan diri agar mengurangi aktivitas yang tidak penting di luar rumah sementara waktu. “Boleh saja beraktivitas, namun waspada tetap perlu yakni dengan melaksanakan 4M, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan, hanya ini obat penangkalnya sampai saat ini,” kata dia.

Ia juga meminta masyarakat memaklumi kondisi saat ini di tengah pandemi yang terjadi di negeri ini, bahkan yang sedang dihadapi seluruh dunia. Terkait dengan perayaan Maulid Nabi kali ini, Aminullah mengatakan akan berembuk kembali dengan Forkopimda Banda Aceh untuk berbicara mekanisme di lapangan.

“Dalam waktu cepat kita akan tentukan, bagaimana pun Maulid tetap berjalan, tapi tetap waspada dan dengan menjalankan protokol kesehatan,” katanya.

Baca juga:

Keputusan terkait dengan konsep peringatan Maulid di tengah pandemi akan dikeluarkan dalam bentuk imbauan oleh Forkopimda Banda Aceh dan akan diteruskan hingga gampong-gampong untuk dipedomani.

Sebelumnya, dalam rapat Forkopimda Banda Aceh bersama pemkot pada Rabu, 21 Oktober 2020, telah sepakati bahwa Maulid Nabi Muhammad SAW dapat dirayakan warga namun diimbau untuk tidak mengumpulkan massa guna mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus COVID-19 di Banda Aceh.

Dalam rapat tersebut juga disarankan Maulid Nabi Muhammad SAW dirayakan pada awal 2021, mengingat perayaan Maulid di Aceh yang diperingati lebih dari tiga bulan, diperkirakan akhir Maulid nanti (awal 2021), dengan harapan besar COVID-19 telah berakhir.

Penulis :
Widji Ananta