Pantau.com - Pemprov DKI Jakarta tak ingin warga merayakan malam takbiran dengan konvoi ugal-ugalan. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahudin Uno tak ingin konvoi takbiran seperti tawuran dengan modus Sahur On The Road (SOTR) tak mau terulang lagi.
Hal itu ia sampaikan disela-sela kunjungan kerjanya untuk meninjau harga di Pasar Senen Blok III, Jakarta Pusat, Senin (11/6/2018). "Nanti akan kita sampaikan tapi tidak izinkan untuk konvoi yang ugal-ugalan, tidak diizin kan takbir keliling yang mengganggu ketertiban masyarakat," ucap Sandi.
"Kita ingin prosesi (takbiran) tentunya juga mensyukuri setelah berperang 30 hari dengan hawa nafsu ini berlangsung tertib jangan berlangsung euforia dan sehingga ada ekses anarkis maupun juga vandalisme," tuturnya.
Baca juga: Pemprov DKI Pastikan Tak Akan Gelar Takbiran di Monas, Ini Alasannya
Berkaca dari kerusuhan saat SOTR, Sandi menyebut konvoi boleh dilakukan hanya saja perlu izin dan pengawalan penuh dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta agar tak mengganggu ketertiban masyarakat yang lain.
"Kita tidak mau terjadi lagi kejadian ekses seperti kemarin SOTR. Kenapa saya dari awal selalu menganggap SOTR lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya kita bisa lihat sekarang eksesnya," cetusnya.
Untuk itu Politisi Partai Gerindra itu pun berharap, perayaan malam takbiran ramadhan tahun ini agar dimaknai dengan kedamaian untuk mendapatkan berkah tersendiri.
"Itu saya ingin sebetulnya digunakan kesempatan akhir bulan suci ramadan ini untuk saling mengingatkan dan saling merayakan rahmat yang didapat makfiroh yang didapat maupun juga bagaimana kita menjauhi api neraka. Itu seharusnya jadi bungkus dalam satu kegiatan yang lebih manusiawi gitu," tuturnya.
- Penulis :
- Dera Endah Nirani
