
Pantau - Situasi polusi udara di wilayah Jakarta kembali memburuk pada hari ini, Jumat (15/9/2023). Pemerintah diminta segera mengimplementasikan substitusi energi yang ramah lingkungan.
Ketua Purnomo Yusgiantoro Center (PYC), Filda Citra Yusgiantoro menyampaikan, penggantian energi terbarukan menjadi sangat penting mengingat kualitas udara yang kian memburuk dalam beberapa waktu terakhir.
Namun, ia mengingatkan substitusi energi ini juga tidak boleh memberi dampak buruk terhadap kegiatan perekonomian lingkungan sekitar.
“Tapi jangan sampai penutupan PLTU-PLTU ini juga menimbulkan masalah baru. Misalnya, mau dikemanakan para pekerja yang ada di sana nanti,” papar Filda kepada PantaJu.com, Jumat (15/9/2023).
Untuk itulah, Filda mengatakan, PYC sedang melakukan riset secara mendalam dengan menggandeng sejumlah stakeholder antar negara di tingkat ASEAN.
“Jadi kita sudah melakukan kolaborasi, ini yang keempat kalinya bersama sejumlah institusi di tingkat ASEAN yang concern di masalah energi,” lanjutnya.
Sebagai informasi, Jakarta di situs pemantauan IQ Air pada Jumat pukul 07.00 WIB, diklasifikasikan sebagai kota nomor tiga dengan pencemaran udara tertinggi di dunia.
Kota nomor tercemar urutan pertama dan kedua, yakni Dubai, Uni Emirat Arab (182) dan Lahore, Pakistan (160).
- Penulis :
- AdityaAndreas