Pantau Flash
HOME  ⁄  News

OIKN : Pengembangan Kendaraan Listrik di IKN Semakin Besar

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

OIKN : Pengembangan Kendaraan Listrik di IKN Semakin Besar
Foto: Tangkapan layar saat Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Nusantara Agung Wicaksono memberikan paparan dalam Webinar Link for Nusantara Capital Authority (OIKN) in collaboration with the 19th Intelligent Transport System (ITS) Asia Pacific Forum 2024, Rabu (24/4/2024). (ANTARA)

Pantau - Pengembangan kendaraan listrik di IKN semakin besar seiring banyaknya pihak-pihak yang ingin terlibat baik dari dalam maupun luar negeri, sebagaimana disampaikan OIKN atau Otorita Ibu Kota Nusantara.

"Minat bisnis swasta untuk berpartisipasi di Nusantara terutama dalam pengembangan kendaraan listrik sangat besar," ujar Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono dalam seminar daring, Rabu (24/04/2024) seperti dilansir ANTARA.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa perusahaan transportasi Indonesia PT Blue Bird Group Tbk telah terlebih dulu menghadirkan layanan transportasi publik ramah lingkungan di kawasan IKN.

Adapun layanan yang disediakan meliputi bus rapid transit bertenaga listrik untuk mendukung layanan perkotaan, taksi bertenaga listrik, mobil rental bertenaga listrik, serta bus umum yang menghubungkan trayek Balikpapan-IKN.

Selain itu, Perusahaan Umum (Perum) Damri yang merupakan Badan Usaha Milik Negara juga menunjukkan ketertarikan untuk mengembangkan kendaraan listrik di IKN. Tak hanya dalam negeri, operator transportasi asal Singapura ComfortDelGro juga menyatakan minatnya untuk terlibat di sektor kendaraan listrik di IKN.

Produsen kendaraan listrik seperti BYD dari China dan Skoda dari Republik Ceko juga telah menyatakan minatnya untuk turut serta menyediakan kendaraan ramah lingkungan di IKN.

"Jadi ini adalah agenda yang sedang kami kerjakan saat ini dan yang ditargetkan tahun 2024 kami akan mulai memiliki layanan bus listrik di Nusantara yang disediakan oleh Bluebird," kata Agung.

IKN diketahui akan menerapkan transportasi yang ramah lingkungan, hal ini disampaikan oleh Deputi Bidang Sarana dan Prasarana OIKN Silvia Halim. Ia mengatakan bahwa kendaraan pribadi di IKN akan dibatasi dengan 80 persen mobilitas perkotaan di IKN adalah transportasi publik.

"Dan jika ada kendaraan atau transportasi, maka kami akan melihat kendaraan bahan bakar non fosil atau transportasi publik listrik," ucap Silvia.

Sumber: ANTARA

Penulis :
Latisha Asharani
Editor :
Khalied Malvino