Pantau Flash
HOME  ⁄  News

Polisi Buru Pelaku Tawuran di Cilincing Jakut, 1 Pria Terluka

Oleh Nur Nasya Dalila
SHARE   :

Polisi Buru Pelaku Tawuran di Cilincing Jakut, 1 Pria Terluka
Foto: Ilustrasi tawuran. (Freepik)

Polisi Buru Pelaku Tawuran di Cilincing Jakut, 1 Pria Terluka

Pantau - Polisi mengejar para pelaku tawuran di Cilincing, Jakarta Utara (Jakut) yang mengakibatkan seorang pria berinisial AM mengalami luka bacok.

"Kami telah memerintahkan seluruh unit reserse kriminal untuk menyidik guna mengungkap kasus ini," kata Kapolsek Cilincing Kompol Fernando Saharta Saragi, dilansir Antara, Senin (20/5/2024).

Kemudian, dia menuturkan tim Opsnal II Polsek Cilincing menerima informasi bahwa ada seorang pria terluka dan sudah dilarikan warga ke RSUD Semper Timur.

"Korban ini diduga terlibat aksi tawuran di daerah Lampu Merah Kebon Baru dan terluka sehingga dibawa oleh masyarakat ke RSUD Semper Timur," kata dia.

Akibat kejadian tersebut, korban mengalami sejumlah luka di bagian di bagian telapak kaki dan siku akibat sabetan senjata tajam.

Dia mengatakan bahwa pihaknya telah memeriksa korban dan saksi-saksi di tempat kejadian perkara.

"Kami juga menurunkan petugas melakukan patroli di tempat rawan aksi pidana agar tercipta rasa aman dan nyaman bagi warga Cilincing Jakarta Utara," kata dia.

Diketahui, tawuran itu terjadi Jalan Cakung Cilincing, Jakarta, Sabtu (18/5/2024) dini hari.

Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengajak warga untuk ikut terlibat dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masing-masing.

"Polisi tidak dapat bekerja sendiri dalam menangani persoalan sosial yang saat ini semakin kompleks sehingga membutuhkan koordinasi dan kemitraan dengan semua pihak," kata Gidion.

Dia menuturkan kegiatan rutin yang dilakukan secara bersama-sama dapat menjadikan sesuatu yang spektakuler.

“Ada gebrakan, maka dapat menggoyangkan setiap rencana dan tindakan negatif sehingga berbuah suasana positif,” katanya.

Dia menilai, pemberdayaan masyarakat yang dibangun adalah sebuah kepercayaan, oleh karena itu kehadiran kelompok sadar keamanan dan ketertiban masyarakat harus memperhatikan hal-hal seperti ini.

“Bangunlah kepercayaan bersama, niscaya pemberdayaan masyarakat kita terus terbangun,” katanya.

Penulis :
Nur Nasya Dalila
Editor :
Nur Nasya Dalila