Pantau - Ramai di media sosial aksi pembullyan atau perundungan yang dilakukan seorang kakak kelas berinisial K (12) pada seorang siswi kelas 5 inisial SN (11) di Ambon, Maluku. Keduanya diketahui sama-sama siswi SD Negeri 91 Waiher, korban diancam akan dibunuh serta ditampar.
Kepala SD 91 Waiheru, Komala Mumin membenarkan jika video pembullyan tersebut merupakan siswinya.
"Iya memang benar (video viral kakak kelas bully adek kelas) di sekolah kita," kata Komala, Rabu (29/5/2024).
Komala menjelaskan jika peristiwa tersebut terjadi saat pulang sekolah. Namun, saat itu masih ada guru yang mengerjakan Platform Merdeka Mengajar (PMM) dan siswa yang melihat peristiwa tersebut melaporkan kepada guru.
"Saat korban dibully oleh pelaku (kakak kelas) semua siswi dan siswi sudah pulang. Tapi masih ada guru yang mengerjakan tugas PMN, tapi ada satu siswi yang melapor," jelas Komala.
Komala menyebutkan saat ini pihaknya masih mendalami kasus tersebut untuk mengetahui penyebab aksi bully tersebut.
"Nah, untuk penyebab pasti hingga terjadi bully itu akan masih selidiki," ujar Komala.
Komala mengungkapkan orang tua korban dan pelaku telah dipertemukan untuk menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan. Pihak sekolah juga akan mengundang pihak Dinas Pendidikan Kota Ambon untuk melakukan sosialisasi terkait larangan bully.
"Semoga kedua belah pihak korban maupun pelaku mendapat titik temu agar bisa menyelesaikan masalah secara kekeluargaan. Jujur saya kecewa dengan kejadian ini," ungkap Komala.
Diketahui, peristiwa perundungan tersebut terjadi pada Selasa (28/5) sekitar pukul 11.00 WIT di ruang kelas 5 SD Negeri 91 di Desa Waiheru, Kecamatan Baguala, Ambon.
Terlihat pada video yang tersebar pelaku meremas mulut korban yang sedang menangis ketakutan. Lalu, pelaku menampar dan mendorong korban sambil mengelurkan kata-kata ancaman akan membunuh.
"Sayang beta (saya) punya adek kelas buat kamu kalau tidak beta (saya) bunuh kamu," teriak K sambil mendorong kepala korban.
Pada video berdurasi 50 detik tersebut juga terlihat perundungan tersebut disaksikan oleh para siswa dan siswi lainnya di ruang kelas. Tetapi para siswi tersebut hanya melihat dan sebagian lainnya merekam menggunakan HP saat korban dibully.
- Penulis :
- Fithrotul Uyun
- Editor :
- Khalied Malvino
