Komisi V DPR RI Tinjau Progres Pembangunan IKN di Penajam Paser Utara

Pantau - Komisi V DPR RI melakukan kunjungan sekaligus peninjauan progres pembangunan infrastruktur di wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada Rabu (3/7/2024) pagi.

Ketua Komisi V DPR, Lasarus, meminta kepada pemerintah agar pembangunan IKN terus berjalan dan mengingatkan agar proyek tersebut tidak mangkrak di tengah jalan.

"Pembangunan IKN harus berlanjut tanpa hambatan, siapa pun pemimpinnya, karena sudah kita mulai. Ini kemarin juga sudah diikat dengan undang-undang dan disepakati secara politik," ungkap Lasarus di IKN, Rabu (3/7/2024).

Hingga Juli 2024, pembangunan infrastruktur di wilayah IKN di Kabupaten Penajam Paser Utara telah mencapai lebih dari 80%. 

Pembangunan Istana Negara atau Istana Kepresidenan yang baru di IKN hampir rampung dan hanya menyisakan tahap penyelesaian.

Untuk memastikan progres pembangunan infrastruktur di IKN terus berjalan, Komisi V DPR melakukan kunjungan langsung ke lokasi.

"Progresnya cukup signifikan. Mudah-mudahan pembangunan IKN ini terus berlanjut. Ini sudah diikat dengan undang-undang dan disepakati secara politik," tambah Lasarus.

Lasarus mengakui pembangunan di IKN masih memerlukan banyak waktu, biaya, serta kerja keras untuk mewujudkan ibu kota modern yang layak huni.

Setelah kunjungan ini, Komisi V DPR berencana memanggil pihak-pihak terkait untuk mendiskusikan kelanjutan pembangunan di wilayah IKN.

"Kami ingin melihat seberapa urgent ini harus cepat selesai dan akan kami bicarakan bagaimana formulasi kita membangun dengan kondisi yang seperti ini," imbuhnya.

Saat ini, pembangunan infrastruktur di IKN sesuai target yang direncanakan, termasuk penyelesaian pembangunan Istana Negara yang baru untuk pelaksanaan upacara Hari Kemerdekaan ke-79 RI di IKN pada 17 Agustus 2024 nanti.

Komisi V DPR RI juga sedang menunggu konsep terbaru dari pembangunan IKN seusai dilakukan masa transisi kepemimpinan dari Presiden Joko Widodo ke presiden terpilih Prabowo Subianto.

"Target utama adalah mengejar upacara di sini dulu, kemudian kapan target gedung-gedung ini bisa dipakai. Kami serahkan sepenuhnya kepada pemerintah karena ini masa transisi," pungkasnya.