HOME  ⁄  News

Tersangka Penganiayaan 2 Balita di Daycare Depok Ngaku Khilaf

Oleh Fithrotul Uyun
SHARE   :

Tersangka Penganiayaan 2 Balita di Daycare Depok Ngaku Khilaf
Foto: Ilustrasi Penganiayaan Terhadap Anak (Tangkapan Layar)

Pantau - Seorang pemilik daycare Wensen School sekaligus influencer parenting bernama Meita Irianty alias Tata Irianty diduga menganiaya seorang balita berusia 2 tahun di Depok. Tersangka mengaku khilaf melakukan penganiayaan tersebut.

Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana mengatakan tersangka mengaku melakukan penganiayaan karena khilaf.

"Jadi, kalau motif sementara, kami sudah tanyakan. Yang bersangkutan menyatakan khilaf gitu ya," kata Arya, Kamis (1/8/2024).

Baca: Terungkap! Ini Korban Lain dalam Kasus Penganiayaan di Daycare Depok

Arya menuturkan pihak kepolisian masih mendalami motif pelaku secara khusus. Selain itu, tersangka juga akan dilakukan pemeriksaan psikologis.

"Tetapi, untuk motif secara khususnya, nanti kita akan dalami saat pemeriksaan. Termasuk nanti yang bersangkutan akan kita periksa dari psikologinya," tutur Arya.

Kemudian, Arya menyebutkan motif tersangka menganiaya dua korban pun masih sama karena khilaf.

"Iya, kalau disampaikan dari yang bersangkutan demikian (khilaf)," ujar Arya.

Baca Juga: Balita Dianiaya Pemilik Daycare di Depok, Polisi Periksa Orang Tua

Diberitakan sebelumnya, pihak kepolisian telah menetapkan Meita Irianty sebagai tersangka penganiayaan balita di daycare di Depok, Jawa Barat. Terungkap ternyata korban penganiayaan tidak hanya satu balita tetapi ada juga bayi berusia 7 bulan yang menjadi korban penganiayaan.

Sebelumnya, beredar di media sosial seorang balita berusia 2 tahun mengalami penganiayaan saat dititipkan di penitipan anak (daycare) di Cimanggis, Depok. Dilaporkan korban mengalami berbagai perlakuan buruk, termasuk ditendang hingga ditusuk oleh terduga pelaku, yang juga pemilik daycare yang berinisial MI.

"Tanggal 10 Juni 2024 itu anak saya mendapatkan kekerasan berupa pemukulan di beberapa bagian tubuh, lalu ditendang perutnya sampai dia jatuh sampai dia tersungkur. Lalu juga ada ditusuk di bagian punggung," ujar ibu korban RD ketika membuat pengaduan di KPAI, Jakarta Pusat, Selasa (30/7).

Ibu korban mengatakan penganiayaan tersebut cocok dengan bukti yang dimilikinya. Sepulang dari daycare, anak tersebut terlihat mengalami memar di tubuhnya.

"Bukti itu cocok dengan bukti yang saya punya, yaitu foto memar-memar di badan anak saya setelah dia pulang dari daycare," kata ibu korban.

Kekerasan yang menimpa korban diketahui RD usai menerima laporan dari guru di daycare. Orang tua korban juga baru mengetahui penganiayaan tersebut pada Rabu (24/7).

"Jadi untuk kronologinya, kami dapat laporan dari guru di sekolah anak saya. Itu kami baru tahu hari Rabu kemarin tanggal 24 bahwa ada tindak kekerasan yang dialami oleh anak saya. Pelakunya adalah Ketua Yayasan dari daycare tersebut," tuturnya.

Orang tua korban juga mendapatkan rekaman CCTV yang menunjukkan korban mengalami kekerasan dari MI.

"Setelah kami cek, bahwa memang ada bukti CCTV-nya," kata dia.
 

Penulis :
Fithrotul Uyun

Terpopuler