
Pantau - Ketua Fraksi PKS, Jazuli Juwaini menanggapi adanya surat dari Dirjen Kominfo yang mengusulkan penggantian siaran azan magrib dengan running text saat Misa Agung berlangsung,
Jazuli mengungkapkan, langkah tersebut seharusnya tidak perlu dilakukan. Menurutnya, justru momen azan dapat digunakan sebagai simbol toleransi yang nyata di ruang publik.
"Justru saat azan ditayangkan, terlihatlah toleransi itu, memberi ruang bagi agama yang sedang menjalankan ibadahnya," jelasnya dalam rapat bersama Kemkominfo, Rabu (4/9/2024).
Jazuli juga meyakini bahwa tidak ada permintaan dari umat agama lain untuk mengganti azan dengan running text, sehingga langkah tersebut dianggap tidak perlu.
"Ini bisa menjadi momen untuk memperlihatkan bahwa kita bisa hidup berdampingan dengan toleransi," imbuhnya.
Jazuli menekankan, pentingnya menjaga harmoni antaragama, sesuai dengan ajaran Islam yang melarang penghinaan terhadap agama atau Tuhan lain.
"Dalam Islam, kitab suci mengajarkan toleransi. Tidak boleh ada yang menghina atau mengganggu agama lain, termasuk menghina Tuhan atau sembahan agama lain," tandasnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas