
Pantau - Seorang warga Badui Dalam di Kampung Cibeo, Desa Kanekes, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, dilaporkan meninggal dunia, pada Jumat (11/10) akibat penyakit tuberkulosis (TB).
"Kami menerima laporan warga Badui Dalam bernama Sanadi (19), cucu tetua adat, meninggal dunia," kata Koordinator Sahabat Relawan Indonesia (SRI), Muhammad Arif, dilansir Antara, Minggu (13/10/2024).
Berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan bahwa Sanadi positif menderita TB, karena telah diagnosa dengan mengambil sampel sputum. Pemeriksaan kesehatan itu dilakukan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Serang dan mahasiswa Fakultas Kedokteran Unjani Bandung pada 9 September 2024 dengan mendatangi kawasan Badui Dalam.
Katanya, untuk mencapai Badui Dalam ada aturan adat mereka untuk tidak boleh menggunakan kendaraan roda dua maupun empat. Oleh karena itu, pihaknya minta puskesmas maupun Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak agar Sanadi mendapatkan pengobatan TB secara gratis.
Baca juga: 7 Rumah Warga Badui Rusak Diterjang Angin Puting Beliung
Namun, pengobatan itu tidak ada sehingga kondisi pasien tersebut semakin parah hingga meninggal dunia. "Kami sudah meminta ke Puskesmas Cisimeut dan Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, terapi tidak ada respons," kata Arif.
Pengelola TB Puskesmas Cisimeut Kabupaten Lebak Wigati Hidayat mengatakan pihaknya hingga saat ini hanya menangani masyarakat Badui yang positif teridentifikasi TB tiga orang dengan menjalani pengobatan 6-12 bulan.
Ketiga warga Badui yang menjalani pengobatan, yakni Sakinah (34), warga Kadu Jangkung, Cardi (41), warga Cibeo, dan Kojot (48), warga Grendeng. Untuk pasien Kojot dirujuk ke RSUD Banten karena terindikasi positif TB tulang.
"Semua penderita TB itu masih dalam pengawasan minum obat melibatkan petugas kesehatan dan keluarga jangan sampai terputus," kata Wigati.
Baca juga: 4 Warga Badui Pedalaman Dilarikan ke Rumah Sakit usai Digigit Ular Berbisa
Lebih lanjut, tim Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengecek warga Badui Dalam di pedalaman Kabupaten Lebak yang dilaporkan meninggal dunia akibat tuberkulosis atau TB.
"Kita sudah menerjunkan tim ke lapangan untuk mengecek warga Badui meninggal dunia akibat TB itu," kata Pelaksana Harian (Plh) Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Kemenkes, dr. Anas Maruf, MKM.
Pemerintah dalam hal ini Kemenkes berkomitmen untuk menemukan kasus TB sebanyak-banyaknya. Sebab, pemerintah bekerja keras untuk menemukan kasus TB dan jika mereka terindikasi positif dipastikan menjalani pengobatan selama 6-12 bulan dengan melibatkan Pengawas Minum Obat (PMO).
Di sisi lain, Plh Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, dr Budi Mulyanto, mengatakan pihaknya permohonan obat TB itu harus dari Puskesmas Cisimeut yang mendistribusikanya jika ditemukan kasus positif TB. Sebab, puskesmas itu tidak memiliki stok obat TB dan pendistribusian harus dan Dinkes.
"Kita siap untuk pendistribusian obat TB setelah puskesmas setempat meminta permohonan obat itu," katanya.
Baca juga: Bangga! Kain Tenun Badui Tembus Pasar Mancanegara
- Penulis :
- Firdha Riris










