
Pantau – Proses pembentukan kabinet mulai dilakukan oleh presiden terpilih Prabowo Subianto. Salh satunya dengan memanggil sejumlah calon menteri ke kediamannya di Kertanegara IV, Jakarta Selatan, sejak Senin (14/10/2024) hingga Selasa (15/10/2024).
Pertemuan tersebut bertujuan untuk berdiskusi mengenai arah kebijakan pemerintahan baru yang akan segera dibentuk.
"Memang hari ini saya memanggil calon-calon menteri dan wakil menteri, beberapa di antara mereka. Sebenarnya proses ini sudah berjalan lama, kami adakan pemantauan, diskusi, dan sebelum saya undang ke sini, mereka sudah menyatakan bersedia membantu saya," ungkap Prabowo kepada wartawan, Senin 14 Oktober 2024 lalu.
Dari 59 calon menteri yang telah menghadap Prabowo dihari pertama pemanggilan, terdapat tujuh mantan aktivis 1998 yang cukup menarik perhatian publik. Mereka dikenal sebagai pejuang reformasi dan berpotensi menjadi bagian dari kabinet Prabowo-Gibran. Ketujuh tokoh tersebut adalah Nezar Patria, Agus Jabo Priyono, Mugiyanto, Immanuel Ebenezer, Budiman Sudjatmiko, Faisol Riza, dan Fahri Hamzah.
Baca juga: Prabowo Subianto Bekali Para Calon Menteri-Wamen di Hambalang, Bahas Geopolitik hingga AI
1.Nezar Patria
Nezar Patria adalah salah satu dari 13 aktivis yang diculik pada masa Orde Baru. Saat ini, Nezar menjabat sebagai Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika di Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024. Selain menjadi aktivis, Nezar juga meniti karir di bidang jurnalistik, pernah menjadi Pemimpin Redaksi The Jakarta Post. Kariernya di pemerintahan dimulai saat ia diangkat sebagai Staf Khusus V Menteri BUMN dan Direktur Kelembagaan di PT Pos Indonesia.
2.Agus Jabo Priyono
Agus Jabo Priyono juga merupakan korban penculikan aktivis di era Orde Baru. Saat masih mahasiswa, Agus mendirikan Partai Rakyat Demokratik (PRD) pada 1996, yang dikenal sebagai partai yang mengusung perlawanan terhadap pemerintahan Soeharto. Kini, Agus menjadi Ketua Umum Partai Rakyat Adil Makmur (Prima) yang didirikan pada 2021. Sepak terjang Agus dalam dunia politik dan aktivisme membuatnya menjadi salah satu tokoh yang dipertimbangkan untuk bergabung dalam kabinet Prabowo-Gibran.
3.Mugiyanto
Mugiyanto adalah salah satu aktivis 1998 yang pernah diculik dan disiksa selama masa penahanan oleh rezim Soeharto. Setelah reformasi, Mugiyanto terus aktif dalam memperjuangkan hak asasi manusia dan kini bekerja sebagai Senior Program Officer di INFID, lembaga yang fokus pada HAM dan demokrasi. Saat ini, ia juga menjabat sebagai Tenaga Ahli Madya Kedeputian V di Kantor Staf Presiden.
4. Immanuel Ebenezer
Immanuel Ebenezer, atau yang lebih akrab disapa Noel, merupakan mantan ketua relawan Jokowi Mania (Joman) pada Pilpres 2019. Kini, ia telah berpindah haluan dan menjadi Ketua Relawan Prabowo Mania 2024. Noel juga pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Mega Eltra. Latar belakangnya sebagai aktivis dan keterlibatannya dalam politik praktis membuat Noel berpeluang masuk kabinet sebagai menteri dari Gerindra.
5.Budiman Sudjatmiko
Budiman Sudjatmiko adalah salah satu aktivis yang paling dikenal dari generasi 1998. Sebagai pendiri dan pemimpin PRD, Budiman pernah dihukum penjara selama 13 tahun karena dituduh sebagai otak di balik aksi Sabtu Kelabu. Setelah dibebaskan, Budiman melanjutkan studi ke Universitas Cambridge dan aktif di dunia politik. Dia juga pernah menjadi anggota DPR RI selama dua periode. Budiman baru-baru ini mencuri perhatian setelah dipecat dari PDIP karena mendukung Prabowo-Gibran.
6. Faisol Riza
Faisol Riza adalah politisi PKB yang saat ini menjabat sebagai Ketua Komisi VI DPR RI. Ia memiliki latar belakang sebagai aktivis PRD dan kini dikenal sebagai politisi senior di PKB. Faisol pernah menjabat sebagai Staf Ahli Kementerian Tenaga Kerja dan Kementerian Pemuda dan Olahraga. Dengan karir panjangnya di DPR dan dunia politik, Faisol menjadi salah satu kandidat kuat untuk mengisi pos kementerian di bidang ekonomi atau sosial.
7. Fahri Hamzah
Fahri Hamzah memulai pergerakan aktivismenya di Universitas Indonesia dengan menjadi Ketua Umum Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI). Fahri kemudian terjun ke dunia politik sebagai anggota DPR RI dan pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPR. Dengan pengalaman panjangnya dalam parlemen dan politik, Fahri disebut sebagai kandidat potensial untuk posisi menteri di kabinet Prabowo-Gibran, terutama di bidang politik atau hukum.
- Penulis :
- Wira Kusuma
- Editor :
- Sofian Faiq