Pantau - Calon Gubernur Banten, Andra Soni, menunjukkan keyakinan atas keunggulan sementara yang diraih dalam Pilkada Banten 2024 berdasarkan hasil hitung cepat (quick count). Dalam pernyataannya, Andra menyebut bahwa suara terbesar yang menjadi penentu keunggulan berasal dari beberapa wilayah strategis di Banten, seperti Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kabupaten Serang.
"Kabupaten Tangerang menyumbang suara terbesar, alhamdulillah juga di Kota Tangerang dan Kabupaten Serang. Selain itu, Pandeglang dan Lebak juga memberikan kontribusi signifikan," ungkap Andra di Serang, Rabu (27/11/2024).
Namun, Andra menekankan bahwa data quick count bukanlah hasil final. Ia meminta semua pihak bersabar hingga Komisi Pemilihan Umum (KPU) selesai melakukan rekapitulasi resmi.
"Kami bersyukur atas hasil sementara ini, tetapi kami tetap berpegang pada asas hukum. Kami baru bisa menyatakan hasilnya setelah KPU melakukan penetapan," tegasnya.
Baca Juga:
Andra Soni-Dimyati Unggul 57,37 Persen di Quick Count Pilgub Banten
Keunggulan di Quick Count
Berdasarkan hasil hitung cepat dari Charta Politika, pasangan Andra Soni-Dimyati Natakusumah unggul atas pesaing mereka, pasangan Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi. Data menunjukkan suara masuk telah mencapai 100 persen, dengan hasil sementara yang mengunggulkan Andra-Dimyati di berbagai wilayah.
Strategi yang Terukur
Andra mengapresiasi kerja keras tim kampanye yang tidak hanya fokus pada satu daerah, tetapi merata di delapan kabupaten/kota di Banten."Kami selalu mengutamakan pendekatan yang menyeluruh agar masyarakat di semua wilayah merasa diperhatikan," ujarnya.
Pesan untuk Pendukung
Andra mengimbau pendukungnya untuk tetap tenang dan tidak melakukan perayaan berlebihan sebelum ada hasil resmi dari KPU."Kemenangan bukan hanya soal angka, tetapi juga tanggung jawab besar untuk mewujudkan janji-janji kami kepada masyarakat Banten," pungkasnya.
Dengan hasil ini, Andra Soni-Dimyati Natakusumah semakin optimistis melangkah menuju kursi kepemimpinan Banten, namun tetap menunggu legitimasi dari KPU sebagai otoritas resmi pemilu.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah
