
Pantau - Seorang wanita berinisial D yang merupakan pegawai toko roti di Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur mengungkapkan anak bosnya inisial GSH sering melakukan penganiayaan dan bersikap arogan. D mengaku jika sempat diancam saat ingin resign.
D mengatakan saat dirinya ingin resign bersama teman-temannya, anak bosnya mengancam akan menahan gajinya selama tiga bulan.
"Pernah, bahkan kita mau resign bareng-bareng tapi di situ kalau resign tanpa ada pengganti dan resign tiba-tiba gaji kita ditahan 3 bulan," kata wanita D, Minggu (15/12/2024).
D menjelaskan sejumlah karyawan memilih untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya karena sikap arogan dari anak bosnya tersebut.
"Sebelum saya juga banyak korban yang kurang lebih sama. Sebelum kejadian ini saya pernah dimaki-maki dan dilempar tempat solatip dan meja tapi untungnya tidak kena saya. Resign semua (karyawan) makannya suka ganti-ganti karyawan dan sekarang saya denger dari teman saya, yang kerja anak baru semua," jelas D.
Baca: Polisi Selidiki Kasus Viral Penganiayaan Karyawan Toko Roti di Cakung
"Pas saya kerja itu senior saya semua keluar sekitar 4 orang, terus gara-gara kejadian ini 4 orang juga. Jadi yang jaga toko keluar semua, kasir, SPG, keluar kurang lebih segini soalnya saya juga nggak tahu persis berapa orang selama ini yang sudah keluar soalnya baru baru terus (karyawan)," sambungnya.
Korban mengungkapkan saat kejadian pelaku memesan makanan secara online dan meminta korban untuk mengambilnya tetapi ditolak karena korban tengah bekerja,
"Pelaku minta saya untuk antar makanannya ke dalam kamar pribadinya dia nyuruh saya seperti menyuruh seorang babu. Di situ posisi saya sedang ngerjain kerjaan yang harus diselesaikan hari itu juga," ungkap D.
Pelaku pun sempat menghubungi ibunya yang merupakan bos korban tetapi ibunya malah memarahi pelaku. Saat itulah pelaku memaksa korban untuk mengambilkan makananya sembari memarahi.
"Si pelaku telepon ibunya (bos saya) saya dengar ibunya si pelaku ngomong 'lu punya kaki jalan lah sendiri', ini ngomong ke si pelaku lewat telepon). Tapi si pelaku tetap nggak mau, tetap harus saya yang anterin makanannya ke dalam kamar pribadinya tidak mau di antar dengan yang lain harus saya," ujar D.
Korban pun telah berulang kali menolah permintaan pelaku karena sikap arogannya. Selain itu, penganiayaan terhadap korban tidak hanya sekali tapi sudah berulang kali.
"Akhirnya setelah saya tolak berkali-kali dia marah dan melempar saya pakai patung batu, kursi, meja, mesin bank dilakukan berkali-kali dan semua barang yang dilempar oleh si pelaku semua kena tubuh saya," ucap D.
Diberitakan sebelumnya, polisi menegaskan pelaku penganiayaan tidak kebal hukum. Pelaku sempat sesumbar jika dirinya kebal hukum. Diketahui, pelaku merupakan kepala cabang toko di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Sementara korban baru bekerja selama lima bulan di toko roti tersebut.
Sebelumnya beredar sebuah video viral yang diunggah di media sosial X oleh akun @OmJ_JeNggot, di dalam unggahan tersebut terlihat seorang pria melakukan penganiayaan terhadap karyawan sebuah toko roti.
"Seorang Bos Roti di Jakarta Timur Menganiaya Pegawai hingga Berdarah bahkan Bos tersebut sampe melempar pegawainya dengan Kursi," tulis akun tersebut.
Akun tersebut juga menuliskan sudah dua bulan kejadian tapi pelaku belum juga tersentuh hukum padahal korban sudah melapor dan membikin laporan ke kepolisian.
- Penulis :
- Fithrotul Uyun