Pantau Flash
HOME  ⁄  News

Ortu di Kediri Coba Bunuh Diri hingga Tewaskan Balita Perkara Utang Pinjol Rp15 Juta

Oleh Fithrotul Uyun
SHARE   :

Ortu di Kediri Coba Bunuh Diri hingga Tewaskan Balita Perkara Utang Pinjol Rp15 Juta
Foto: Ilustrasi Garis Polisi

Pantau - Satu keluarga di Sumber Rejo, Ngancar, Kediri melakukan percobaan bunuh diri hingga menewaskan satu balita. Percobaan bunuh diri tersebut dipicu teror pinjaman online (pinjol).

Kasatreskrim Polres Kediri AKP Fauzy Pratama mengatakan motif korban melakukan percobaan bunuh diri tersebut lantaran tertekan karena diteror secara terus menerus terkait utang pinjol.

"Untuk akun pinjaman online ini sudah dihapus dan lupa. Tetapi selalu dihubungi oleh nomor telepon yang dikenal menagih hutang. Suami dan sang istri meminta pertolongan ke kerabatnya tidak ada yang bisa membantu dan akhirnya melakukan percobaan bunuh diri dengan minum racun bersama," kata Fauzy, Minggu (15/12/2024).

Baca: Diduga Suami Terlilit Pinjol, Satu Keluarga di Ciputat Tewas

Fauzy menuturkan berdasarkan keterangan istri korban, jumlah utang keluarga pada pinjol tersebut sekitar Rp15 juta.

"Keterangan M, istri D, utangnya sebesar Rp 15 Juta," tutur Fauzy.

Namun, saat ditanya untuk apa uang tersebut digunakan, keduanya masih belum bida dimintai keterangan lantaran masih shock anaknya meninggal dunia.

"Sementara keterangannya hanya itu, jumlahnya dan motifnya ia nekad karenahutang pinjol. Lalu shock saat mengetahui anaknya yang paling kecil meninggal dunia," ujar Fauzy.

Sebelumnya, warga Desa Manggis, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri menemukan satu keluarga tergeletak di dalam rumah sementara satu anaknya meninggal dunia pada Jumat (13/12) sekitar pukul 10.00 WIB.

Baca juga: Pasutri Tewas di Cengkareng Diduga Suami Bunuh Istri Sebelum Bunuh Diri

Ketiganya yaitu Danang (31), Minatun (29) dan MRS (2). Ketiganya diduga melakukan percobaan bunuh diri dengan menegak racun tikus jenis timex yang dicampur dengan kemasan susu dan diminum bersama-sama.

Upaya percobaan bunuh diri ini terungkap saat warga yang curiga karena rumah korban masih tertutup rapat padahal hari sudah terang. Tak hanya itu, anak pertama korban MDNP (8) yang tak ikut menegak racun tersebut pun menghubungi keluarga ayahnya yang kemudian datang dan mendapati tiga orang telah terkapar.

Saat ditemukan, Danang dan Minatun tidak sadarkan diri sementara anaknya MRS dalam kondisi tidak bernyawa. Danang dan Minatun kemudian dilarikan ke RSUD SLG untuk mendapatkan perawatan.

Sementara, anak pertama korban MDNP kondisinya menurun sehingga turut dilarikan ke rumah sakit. Awalnya, para korban diduga mengalami keracunan makanan dan minuman.

Penulis :
Fithrotul Uyun