Pantau Flash
HOME  ⁄  News

MUI Imbau Umat Islam Bijak Sikapi 'Palestina Washing' oleh Perusahaan Multinasional

Oleh Aditya Andreas
SHARE   :

MUI Imbau Umat Islam Bijak Sikapi 'Palestina Washing' oleh Perusahaan Multinasional
Foto: Wasekjen MUI, Ikhsan Abdullah. (foto: dok. MUI)

Pantau - Wasekjen MUI bidang hukum, Ikhsan Abdullah mengimbau umat Islam agar bijak menyikapi fenomena 'Palestina Washing' yang dilakukan perusahaan multinasional asing. 

Istilah ini merujuk pada upaya perusahaan yang berpura-pura menunjukkan simpati terhadap Palestina guna menghindari dampak gerakan boikot produk pro-Israel.

Ikhsan mengungkapkan bahwa banyak perusahaan global telah meminta dukungan dari MUI karena merasa terdampak oleh aksi boikot. 

"Ada banyak brand global (multinasional asing) datang ke MUI meminta dukungan karena saham dan produk riil mereka terdampak gerakan boikot produk pro-Israel. Semua mereka minta boikot segera diakhiri," ujar Ikhsan dalam keterangan tertulis, Selasa (17/12/2024).

Pernyataan ini disampaikan Ikhsan dalam acara 'Bulan Palestina & Sosialisasi Fatwa MUI' di Cirebon, Jawa Barat, di hadapan santri, pejabat daerah, tokoh masyarakat, mahasiswa, dan penggiat Nahdlatul Ulama (NU). 

Baca Juga: MUI Dukung Program Penguatan Kompetensi Juru Dakwah, Bukan Sekadar Sertifikasi

Menurutnya, gerakan boikot yang semakin meluas telah memberikan dampak signifikan terhadap penjualan produk-produk perusahaan asing.

Tak sedikit perusahaan yang mencoba berkelit dengan melakukan berbagai langkah seperti donasi, kampanye iklan, hingga pencitraan pro-Palestina di media sosial untuk meredam aksi boikot. Namun, Ikhsan menegaskan, MUI tidak akan menanggapi lobi-lobi semacam itu.

"Prinsip kemanusiaan tak bisa ditinggalkan. Palestina ini isu kemanusiaan yang melintasi sekat-sekat agama," tegasnya.

Ikhsan menambahkan, genosida yang terjadi di Gaza selama lebih dari satu tahun terakhir adalah krisis kemanusiaan yang belum terselesaikan. Oleh karena itu, menurutnya, gerakan boikot harus terus berjalan sebagai bentuk solidaritas.

"Selama Zionis Israel melakukan genosida di Gaza, boikot juga harus terus jalan. Intinya, boikot yang telah menggejala di tengah masyarakat dalam setahun lebih terakhir tak boleh padam," pungkasnya.

Penulis :
Aditya Andreas