
Pantau - Anggota Komisi V DPR RI, Danang Wicaksana Sulistya, menyoroti wacana penghapusan rute TransJakarta Koridor 1 Blok M-Kota yang akan digantikan oleh MRT.
Ia menilai kebijakan tersebut perlu dikaji lebih mendalam, terutama terkait dampaknya terhadap tarif dan kebutuhan masyarakat.
"Perlu dikaji apakah benar MRT bisa sepenuhnya menggantikan TransJakarta dengan jalur yang sama, terutama dari segi biaya bagi pelanggan. Perbedaan tarif antara TransJakarta dan MRT tentu menjadi pertimbangan penting," ujar Danang kepada wartawan, Rabu (25/12/2024).
Danang menekankan pentingnya rute Koridor 1 sebagai tulang punggung transportasi Jakarta. Ia menyarankan Pemprov Jakarta maupun TransJakarta melakukan survei langsung kepada para pelanggan untuk memahami kebutuhan dan kekhawatiran masyarakat.
"Koridor 1 merupakan jalur yang sangat penting. Pemprov Jakarta atau TransJakarta perlu mengkaji aspek teknis dan sosialnya secara mendalam, termasuk melakukan survei kepada pelanggan," tambahnya.
Meski demikian, Danang juga melihat sisi positif dari wacana ini. Dengan penghapusan jalur TransJakarta di Blok M-Kota, ruas jalan dapat diperlebar sehingga kendaraan pribadi memiliki akses lebih luas.
Baca Juga: Wacana Penghapusan Rute Transjakarta Blok M-Kota Dinilai Bisa Tingkatkan Penggunaan Sepeda Motor
"Jika jalur TransJakarta dihapus, jalan di jalur tersebut bisa dimanfaatkan oleh pengguna kendaraan lain," katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jakarta, Syafrin Liputo, mengonfirmasi bahwa penghapusan rute TransJakarta Koridor 1 akan dilakukan pada 2029.
Keputusan tersebut bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan dana public service obligation (PSO) atau subsidi transportasi.
Jalur tersebut saat ini bersinggungan langsung dengan rute MRT Lebak Bulus-Kota yang dinilai mampu menggantikan fungsi Koridor 1.
- Penulis :
- Aditya Andreas