billboard mobile
HOME  ⁄  News

DPR Apresiasi Langkah Mahkamah Agung Lakukan Reformasi Peradilan

Oleh Aditya Andreas
SHARE   :

DPR Apresiasi Langkah Mahkamah Agung Lakukan Reformasi Peradilan
Foto: Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Rano Alfath. (foto: dok. DPR RI)

Pantau - Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Rano Alfath mengapresiasi langkah Mahkamah Agung (MA) yang menjatuhkan sanksi disiplin kepada 206 hakim dan aparatur peradilan sepanjang 2024. 

Rano menilai, langkah ini menunjukkan komitmen MA dalam menjaga integritas lembaga peradilan dan meningkatkan kepercayaan publik.

“Langkah MA menjatuhkan sanksi disiplin ini merupakan bukti penguatan pengawasan internal. Reformasi peradilan yang sedang dilakukan perlu terus didukung agar kepercayaan masyarakat tetap terjaga,” ujar Rano, Senin (30/12/2024).

Berdasarkan laporan Ketua MA, Sunarto, pihaknya telah memproses 4.116 dari 4.313 pengaduan yang diterima Badan Pengawasan sepanjang tahun. 

Hasilnya, 206 sanksi disiplin telah dijatuhkan, terdiri atas 79 sanksi berat, 31 sanksi sedang, dan 96 sanksi ringan. Komisi Yudisial (KY) juga turut berkontribusi dengan mengusulkan sanksi bagi 63 hakim.

Baca Juga: Hasto Belum Diperiksa usai jadi Tersangka, KPK: Tunggu Kelengkapan Berkas

Rano memuji keterbukaan Ketua MA yang menyampaikan data penindakan disiplin kepada publik. Menurutnya, ini adalah langkah penting untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap sistem peradilan.

“Transparansi ini menunjukkan komitmen Ketua MA dalam membenahi sistem peradilan. Upaya ini patut diapresiasi dan menjadi fondasi bagi reformasi ke depan,” ujarnya.

Namun, Rano mengingatkan bahwa tantangan besar masih ada. Salah satu contohnya adalah kasus suap yang melibatkan tiga hakim Pengadilan Negeri Surabaya—Erintuah Damanik, Heru Hanindyo, dan Mangapul—yang diduga menerima suap senilai Rp 3,6 miliar. 

Mereka bekerja sama dengan mantan pejabat MA, Zarof Ricar, yang memiliki aset mencengangkan senilai Rp 920,9 miliar dan 51 kilogram emas.

“Kita semua prihatin dengan kasus ini, tetapi saya yakin MA dapat menjadikannya pelajaran penting untuk memperbaiki sistem dan memperketat pengawasan,” tutupnya.

Penulis :
Aditya Andreas
FLOII Event 2025

Terpopuler