
Pantau - Sebuah video yang menampilkan protes orang tua siswa terhadap pungutan sebesar Rp2,6 juta untuk biaya makan guru di SMA Negeri 2 Cileungsi, Kabupaten Bogor, menjadi viral di media sosial.
Dugaan pungli tersebut terjadi di tengah berlangsungnya program makan bergizi gratis (MBG) dari pemerintah. Hal ini memicu kekecewaan dari para orang tua yang menilai kebijakan itu tidak masuk akal dan memberatkan.
"Di saat Presiden Prabowo buat program makan gratis untuk siswa, tapi kami malah dibebankan biaya oleh pihak sekolah. Padahal, banyak dari kami yang tidak mampu," kata wali murid, Marlon Sirait, Jumat (10/1/2025).
Ia mengatakan bahwa pungutan itu hanya dibebankan kepada siswa kelas 10. Informasinya tidak hanya digunakan untuk makan siang guru tetapi untuk beli AC serta tambahan daya listrik sekolah.
“Kami keberatan makan siang guru selama satu tahun dibebankan ke siswa. Uang itu katanya juga untuk iuran beli AC serta tambah daya listrik sekolah,” pungkasnya.
Baca juga: Gus Ipul: Makan Bergizi Gratis akan Penuhi Gizi Anak dan Tingkatkan Perekonomian Lokal
Wali murid juga sempat menerima ancaman dari pihak komite sekolah melalui grup WhatsApp, yang menyebutkan bahwa jika ia tidak setuju dengan program tersebut, maka kartu ujian tidak akan diberikan.
Menanggapi hal ini, Ketua Komite Sekolah SMAN 2 Cileungi, Astar Lambaga mengatakan bahwa program yang dilaksanakan komite adalah usulan dari sekolah dengan mempertimbangkan kebutuhan dan usulan dari orang tua dan peserta didik.
Baca juga: Pemkab Bangka Barat dan DPD RI Bahas Strategi Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis
- Penulis :
- Laury Kaniasti
- Editor :
- Sofian Faiq








