
Pantau - Sebuah aksi koboi di Rest Area Cibubur, dimana pria berinisial DD (65) menodongkan senjata api kepada petugas SPBU. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, senjata yang tampak seperti pistol itu ternyata hanya sebuah korek api.
"Benda yang diduga senpi (senjata api) walaupun ini adalah sebuah korek api tapi ini membuat para korban merasa terancam," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary, kepada wartawan, Jumat (24/1/2025).
Pelaku tiba-tiba melakukan aksi penodongan dengan pistol, membuat petugas SPBU kaget. Terlebih, pelaku juga sempat mengancam dengan kata-kata hendak menembak petugas SPBU itu.
"Syok ya karena diancam dengan kata-kata 'nanti saya tembak' sambil menunjukkan benda yang diduga senjata api," ujar Ade Ary.
Atas kejadian tersebut, pelaku DD ditangkap tim Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya di Kota Bogor pada Kamis (23/1). Penangkapan pelaku ini dibenarkan oleh Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Abdul Rahim.
Kemudian DD dibawa ke Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan. Ia telah ditetapkan sebagai tersangka dan langsung ditahan. Pelaku dijerat dengan Pasal 335 Ayat (1) KUHP terkait pengancaman yang dilakukan.
"Tersangka sudah ditahan oleh Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Secara melawan hukum melakukan perbuatan yang memaksa untuk melakukan sesuatu atau membiarkan sesuatu dengan kekerasan dengan ancaman," tandasnya.'
Baca juga: Pria yang Todongkan Pistol ke Petugas SPBU di Rest Area Cibubur Sempat Ancam Tembak
Kronologi Kejadian
Kejadian terjadi pada Kamis (23/1) pukul 05.30 WIB. Kejadian diawali saat pelaku datang ke SPBU hendak mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite. Namun petugas SPBU telah menjelaskan sistem pengisian BBM pertalite harus menggunakan barcode.
"Petugas SPBU menjelaskan kalau mau mengisi Pertalite harus menggunakan barcode," kata Kainduk PJR Tol Jagorawi, Kompol Wiratno, Kamis (23/1/2025).
Namun, karena kesal atas selisih paham terkait barcode, pelaku nekat menodongkan pistol ke petugas SPBU dan tetap memaksa agar mobilnya diisi dengan Pertalite.
"Faktor yang mempengaruhi (karena) ancaman atau selisih paham," kata Wiratno.
Baca juga: Gara-gara Bensin, Pria Todongkan Pistol ke Petugas SPBU di Rest Area Tol Cibubur
- Penulis :
- Laury Kaniasti