
Pantau - Langit Indonesia akan kembali dihiasi oleh fenomena alam yang menakjubkan di tahun 2025, karena akan ada tiga fenomena Supermoon yang terjadi. Supermoon adalah istilah untuk fase purnama penuh ketika bulan tampak lebih besar dan terang dari biasanya.
"Akan ada tiga Supermoon berturut-turut pada tahun 2025: 7 Oktober, 5 November, dan 4 Desember. Masing-masing adalah Bulan Panen, Bulan Berang-berang, dan Bulan Dingin untuk tahun 2025," keterangan dilansir BBC Sky at Night.
Menurut kalender Astro Pixels oleh Fred Espenak, berikut ini perkiraan waktu terjadinya tiga Supermoon di sepanjang tahun 2025:
Supermoon Oktober 2025
Supermoon pertama tahun ini akan terjadi pada bulan Oktober. Supermoon ini merupakan Bulan Purnama Hunter's Moon. Supermoon ini diprakirakan terjadi pada tanggal 7 Oktober 2025 pukul 03.48 GMT. Sementara untuk wilayah Indonesia terjadi pada tanggal 7 Oktober 2025 pukul 10.48 WIB
Supermoon November 2025
Supermoon kedua tahun ini akan terjadi pada bulan November. Supermoon ini merupakan Bulan Purnama Beaver Moon. Supermoon ini diprakirakan terjadi pada tanggal 5 November 2025 pukul 13.19 GMT. Sementara untuk wilayah Indonesia terjadi pada tanggal 5 November 2025 pukul 20.19 WIB.
Supermoon Desember 2025
Supermoon ketiga tahun ini akan terjadi pada bulan Desember. Supermoon ini merupakan Bulan Purnama Cold Moon. Supermoon ini diprakirakan terjadi pada tanggal 4 Desember 2025 pukul 23.14 GMT. Sementara untuk wilayah Indonesia terjadi pada tanggal 5 Desember 2025 pukul 06.14 WIB
Supermoon terjadi ketika bulan berada dalam jarak 90% dari jarak terdekatnya dengan bumi dalam orbitnya. Pada tanggal-tanggal Supermoon, bulan akan tampak sangat terang di langit malam sehingga akan menjadi momen menarik untuk dilihat dengan mata telanjang.
Sementara itu, dalam istilah astronomi, Supermoon terjadi ketika bulan berada di perigee, yakni titik di orbit bulan berada paling dekat dengan bumi. Bulan purnama perigee ini tampak sedikit lebih terang dan lebih besar daripada bulan purnama pada umumnya, oleh sebagian orang disebut "Supermoon." Namun, istilah tersebut lebih sering digunakan dalam astrologi daripada astronomi.
- Penulis :
- Laury Kaniasti