
Pantau - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meragukan kebenaran informasi terkait fenomena yang disebut adanya hujan jeli di Kecamatan Tomilito, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo.
"Validitasnya masih diragukan," kata Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Direktorat Meteorologi Publik BMKG, Ida Pramuwardani, Minggu (16/2/2025).
Dilansir Antara, meski ada beberapa kemungkinan tetapi tidak bisa asal berasumsi, bahkan sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan informasi yang valid atas fenomena tersebut.
"Secara natural ini enggak mungkin terjadi," kata dia menegaskan.
Kendati demikian, menurutnya, tim BMKG sedang berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gorontalo dan menghubungi pemilik akun media sosial pengunggah video yang menyebutkan adanya hujan jeli di Gorontalo Utara, untuk memverifikasi dan jika benar maka kemudian dipelajari penyebabnya. BMKG berharap masyarakat di Gorontalo supaya tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan fenomena yang kebenaran belum dapat dipastikan itu.
Baca juga: Fenomena Hujan Jelly bikin Heboh Warga di Gorontalo
3 Kemungkinan Penyebab Hujan Jeli
Prakirawan Stasiun Meteorologi (Stamet) Djalaluddin Gorontalo, Naufal Pramudya Irawan, menyebut beberapa kemungkinan penyebab hujan jeli yang terjadi di Dusun Ato Atas tersebut.
"Beberapa proses bisa menjadi salah satu kemungkinan penyebabnya," kata Naufal di Gorontalo, Minggu.
Kemungkinan pertama yaitu adanya fenomena biologis di mana hujan jelly sering kali disebabkan oleh hewan laut kecil seperti ubur-ubur atau plankton yang terangkat ke atmosfer oleh badai atau angin kencang. Partikel gelatin dari organisme-organisme ini bisa jatuh bersama dengan hujan.
Kemungkinan kedua yaitu adanya fenomena meteorologi, di mana angin yang sangat kuat bisa mengangkat bahan-bahan dari permukaan laut atau kolam yang kemudian terbawa ke atmosfer dan turun kembali sebagai hujan ketika kondisi memungkinkan.
Kemungkinan ketiga yaitu adanya pencemaran atau limbah. Sebab beberapa kasus hujan jelly bisa juga terkait dengan limbah industri atau pencemaran air yang menghasilkan bahan-bahan gelatin atau mirip jelly, meskipun hal ini sangat jarang dan lebih mengarah ke fenomena yang merusak lingkungan. Untuk mengetahui penyebab secara pasti memerlukan penelitian lebih lanjut.
Baca juga: Misteri Hujan Jelly di Gorontalo, BMKG Ungkap Kemungkinan Penyebabnya
Berita Heboh
Sebelumnya diinformasikan warga di Desa Leyao Kecamatan Tomilito Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, Sabtu (15/2) malam sekitar pukul 20.00 WITA dihebohkan dengan adanya fenomena hujan berbentuk seperti butiran jeli.
Hal ini selaras dengan video amatir berdurasi 28 detik yang diunggah akun media sosial Instagram @infosulawesidotcom pada Minggu sore. Ewan Saputra, warga desa setempat mengakui bahwa dirinya bersama para warga terkejut setelah desa diguyur hujan mereka mendapati adanya butiran jeli yang memenuhi pekarangan rumah dan jalan.
Beberapa orang warga sibuk mengambil wadah untuk menampung jeli yang nampak lembek dan butirannya terasa lembut seperti agar-agar. Bahkan karena merasa baru pertama kali melihat kejadian itu, sebagian warga lain memilih menghindar agar tidak terkena langsung hujan jeli yang terjadi sekitar 30 menit itu.
"Belum diketahui apakah butiran jeli memenuhi seluruh desa atau hanya terjadi di satu lokasi di dusun tersebut, mengingat peristiwa langka ini terjadi malam hari," katanya.
Baca juga: Cuaca Indonesia Hari Ini Diprediksi Hujan Ringan hingga Petir di Sejumlah Kota Besar
- Penulis :
- Firdha Riris