
Pantau - Meskipun tengah mendapat seruan dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bahwa semua kepala daerah yang berasal dari PDIP menunda keikutsertaan kegiatan retret, Bupati Sleman, Harda, tetap memutuskan untuk mengikuti kegiatan tersebut yang telah direncanakan di Magelang, Jawa Tengah (Jateng).
"Oh berangkat, wong ndak ada apa-apa kok," kata Harda, Jumat (21/2/2025).
Mantan Sekretaris Daerah Sleman ini memang bukan kader PDIP. Namun saat Pilkada kemarin, Harda didukung Koalisi Sleman Baru yang di dalamnya ada PDIP, Gerindra, Golkar, PPP, NasDem, PKS, PKB, Partai Buruh, PSI, Partai Gelora, Partai Demokrat, dan Partai Ummat.
"Saya tetap jalan. Saya kan didukung tujuh partai, tujuh di parlemen, lima di luar (parlemen), saya harus jalan," tegasnya.
Harda menjelaskan bahwa sebelum memutuskan untuk mengikuti retret, dirinya telah melakukan komunikasi dengan PDIP, sebagai partai politik yang memiliki jumlah kursi terbanyak di parlemen dan juga merupakan bagian dari koalisi pemerintahan.
"Sampun (sudah berkomunikasi dengan PDIP), boleh (berangkat) ndak ada masalah," ucap Harda.
Baca juga: Dedi Mulyadi: Kepala Daerah Harus Patuh Sistem Pemerintahan, Bukan Hanya Arahan Partai
Sementara itu, Ketua DPC PDIP Sleman, Koeswanto, mengatakan bahwa keputusan untuk memperbolehkan Harda berangkat retret setelah adanya pertemuan dengan para pimpinan partai. Selain itu, kegiatan ini juga perintah langsung dari Presiden Prabowo Subianto.
"Kami perbolehkan, dari DPC Sleman memperbolehkan Pak Harda. Karena Pak Harda sudah dipanggil DPD beberapa hari yang lalu," kata Koeswanto.
"Kami tidak bisa mengekang Pak Harda untuk hadir di Magelang, karena itu perintah dari Presiden. Jalankan aja sesuai apa yang menjadi keputusan Presiden," imbuhnya.
Namun, terkait dengan Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, Koeswanto menegaskan bahwa Danang sebagai kader PDIP harus mematuhi dan mengikuti instruksi partai. Mengingat posisi Danang merupakan bagian dari struktur partai.
"Danang tetap mengikuti instruksi partai sebab Danang sebagai kader partai," katanya.
Megawati Instruksikan Kepala Daerah PDIP Tunda Retreat
Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengeluarkan surat edaran kepada seluruh kepala daerah dari partainya untuk menunda keikutsertaan dalam kegiatan retreat pemerintahan di Akmil, Magelang, Jawa Tengah. Instruksi ini diberikan sebagai respons terhadap dinamika politik terkini dan untuk memastikan soliditas internal partai.
Instruksi tersebut tertuang dalam surat bernomor 7294/IN/DPP/II/2025 yang diterbitkan pada Kamis (20/2/2025). Juru Bicara PDIP Guntur Romli membagikan surat tersebut dalam bentuk dokumen elektronik melalui aplikasi WhatsApp. Surat ini menegaskan dua poin utama yang harus dipatuhi oleh para kepala daerah PDIP.
Pertama, seluruh kepala daerah dan wakil kepala daerah diminta untuk menunda perjalanan ke Magelang selama periode 21-28 Februari 2025. Jika ada yang sudah dalam perjalanan, mereka diminta untuk berhenti dan menunggu arahan lebih lanjut dari Ketua Umum.
Kedua, Megawati menginstruksikan para kepala daerah PDIP untuk selalu mengaktifkan komunikasi dan tetap siaga terhadap panggilan atau arahan dari partai. "Tetap berada dalam komunikasi aktif dan standby commander call," demikian isi poin kedua dalam surat tersebut.
Baca juga: Megawati Larang Kepala Daerah Ikuti Agenda Retret, Ini Respons Rano Karno
- Penulis :
- Laury Kaniasti
- Editor :
- Laury Kaniasti