
Pantau - Pameran China-ASEAN Expo (CAEXPO) ke-22 dan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Bisnis dan Investasi China-ASEAN resmi ditutup pada Minggu, 21 September 2025 di Nanning, Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China Selatan. Selama lima hari pelaksanaan, lebih dari 500 kesepakatan ekonomi dan perdagangan berhasil ditandatangani.
Fokus Manufaktur dan Teknologi Dorong Investasi Regional
Sekretaris Jenderal Sekretariat CAEXPO, Wei Zhaohui, menyampaikan bahwa tahun ini telah ditandatangani 155 proyek investasi dalam berbagai sektor strategis.
Dari total proyek tersebut, sebanyak 74 proyek berfokus pada sektor pengolahan dan manufaktur, dengan kontribusi sebesar 88 persen dari total nilai investasi yang tercapai selama pameran.
Bidang-bidang manufaktur yang menjadi sorotan dalam kesepakatan tersebut mencakup peralatan mekanik, petrokimia dan teknik kimia, logam nonferrous, material-material baru, industri ringan dan tekstil, serta teknologi informasi.
CAEXPO ke-22 menempati area seluas 160.000 meter persegi dan diikuti oleh 3.260 perusahaan dari 60 negara.
Dari total peserta, 627 perusahaan berasal dari negara-negara anggota ASEAN, menunjukkan keterlibatan aktif kawasan dalam kerja sama ekonomi kawasan Asia-Pasifik.
Inovasi AI dan Persiapan Menuju CAEXPO 2026
Pameran tahun ini juga mencatat sejarah dengan menampilkan paviliun khusus untuk produk berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Sekitar 1.200 produk AI ditampilkan, termasuk 20 large language models dan 60 robot pintar, yang menarik perhatian delegasi dan pelaku industri teknologi dari berbagai negara.
Pameran ini dinilai menjadi platform penting untuk memajukan kerja sama antara China dan negara-negara ASEAN di bidang manufaktur, teknologi, dan investasi hijau.
CAEXPO ke-23 dijadwalkan akan digelar pada tanggal 17–21 September 2026, dengan Filipina ditunjuk sebagai negara tamu kehormatan.
- Penulis :
- Aditya Yohan