Pantau Flash
HOME  ⁄  News

Huawei Perkenalkan Teknologi Grid Forming Terbaru untuk Percepat Transisi ke Energi Terbarukan Global

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Huawei Perkenalkan Teknologi Grid Forming Terbaru untuk Percepat Transisi ke Energi Terbarukan Global
Foto: (Sumber: Zhou Jianjun, vice-presidente da Huawei e presidente de Marketing, Vendas e Serviços Globais da Huawei Digital Power, proferiu um discurso de abertura.)

Pantau - Huawei resmi meluncurkan teknologi All-Scenario Grid Forming Technology dalam ajang 3rd International Digital Energy Expo yang berlangsung di Shenzhen, Tiongkok. Teknologi ini digadang-gadang sebagai lompatan besar dalam menghadirkan sistem kelistrikan baru yang stabil dan andal di tengah meningkatnya pemanfaatan energi terbarukan seperti angin dan surya.

Jawaban atas Tantangan Sistem Kelistrikan Masa Depan

Ajang bergengsi ini mempertemukan para pemimpin industri, organisasi riset, pelanggan, dan mitra global untuk mendiskusikan arah baru dalam transformasi energi digital.

Vice President Huawei sekaligus President Global Marketing, Sales and Services Huawei Digital Power, Zhou Jianjun, hadir sebagai pembicara utama.

"All-Scenario Grid Forming Technology, Accelerating Wind and Solar as Main Power," ungkap Zhou dalam pidatonya, menekankan bahwa netralitas karbon kini telah menjadi tindakan nyata, bukan sekadar wacana.

Ia menjelaskan bahwa tingginya penetrasi Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) menghadirkan tantangan besar pada sistem kelistrikan global, terutama akibat dominasi energi terbarukan dan elektronika daya.

Huawei pun telah memperkuat kapabilitas teknologi grid forming melalui riset selama lebih dari satu dekade, dan kini memimpin pergeseran sistem kelistrikan dari grid following dan grid supporting menuju grid forming.

Perusahaan ini telah mengembangkan perangkat keras buatan sendiri, arsitektur sistem yang andal, serta algoritma cerdas berbasis smart grid forming.

Enam kemampuan utama dari teknologi grid forming Huawei meliputi:

  • Tingkat hubungan arus pendek yang tinggi
  • Dukungan inersia virtual
  • Redaman osilasi wideband
  • Respons frekuensi utama yang cepat
  • Kemampuan black start hanya dalam hitungan menit
  • Transisi mulus antara on-grid dan off-grid

Teknologi Huawei Jadi Tolok Ukur Global

Teknologi ini sudah diterapkan secara komersial di berbagai belahan dunia dan menjadi tolok ukur penting dalam transisi menuju sistem energi hijau.

Beberapa contoh penerapannya antara lain:

  • Di Timur Tengah, Huawei membangun microgrid berbasis energi terbarukan terbesar di dunia yang tahan terhadap cuaca ekstrem.
  • Di Xizang, Tiongkok, proyek PV 30 MW + ESS 6 MW/24 MWh mampu meningkatkan output PV dari 1,5 MW menjadi 12 MW.
  • Di Filipina, Huawei sedang membangun proyek PV+ESS terintegrasi terbesar di dunia (PV 3,5 GW + ESS 4,5 GWh) yang mampu menyediakan listrik selama 13 jam per hari.

Huawei juga menciptakan sinergi "device-edge-cloud" pertama dalam industri, memungkinkan sistem pembangkit PV+ESS beroperasi dengan pengawasan minimal, bahkan tanpa pengawasan (unmanned), dan mengoptimalkan pendapatan jual beli listrik.

Penerapan teknologi kecerdasan buatan (AI) pada seluruh proses, dari perencanaan hingga operasional, mampu:

  • Mengurangi kesalahan proyek hingga 40%
  • Meningkatkan efisiensi operasi dan pemeliharaan (O&M) sebesar 50%
  • Meningkatkan pendapatan operasional lebih dari 10%

Huawei menegaskan komitmennya untuk mendukung pembangunan pembangkit listrik energi terbarukan yang aman, efisien, dan cerdas, serta mendorong industri energi surya dan angin menjadi sumber energi utama dunia.

Huawei Digital Power juga mengedepankan standar tinggi dalam seluruh siklus hidup produk sebagai kunci keberlanjutan industri.

Melalui kerja sama dengan otoritas industri, pengelola jaringan listrik, asosiasi, dan lembaga standar, Huawei mendorong transformasi sistem energi global menuju masa depan yang lebih hijau dan inklusif.

Penulis :
Aditya Yohan