Pantau Flash
HOME  ⁄  News

Laporan Global Ungkap Degradasi Serius Ekosistem Pesisir, Lebih dari 10 Persen Spesies Terancam Punah

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Laporan Global Ungkap Degradasi Serius Ekosistem Pesisir, Lebih dari 10 Persen Spesies Terancam Punah
Foto: (Sumber: Anggota staf berpatroli di Cagar Alam Nasional Lahan Basah dan Burung Langka Jiangsu Yancheng di Yancheng, Provinsi Jiangsu, China timur, 6 Juni 2025. ANTARA/Xinhua/Bei He)

Pantau - Ekosistem pesisir di berbagai belahan dunia mengalami degradasi dalam berbagai tingkat selama 50 tahun terakhir, berdasarkan laporan Global Coastal Ecosystem Status Report yang dirilis pada Rabu, 24 September 2025.

Laporan ini dipublikasikan dalam acara World Coastal Forum 2025 yang berlangsung di Provinsi Jiangsu, China timur.

Jenis Ekosistem yang Terancam dan Dampaknya

Jenis ekosistem yang mengalami degradasi paling parah meliputi padang lamun, terumbu karang, terumbu moluska, dan hutan rumput laut kelp, dengan tingkat degradasi bersih tahunan melebihi 1 persen.

Dampak dari degradasi ini sangat serius, di antaranya adalah penurunan populasi komunitas biologis yang bergantung pada ekosistem pesisir.

Lebih dari 10 persen spesies di sebagian besar kelompok makhluk hidup dinyatakan terancam punah.

Kelompok dengan tingkat ancaman di atas 30 persen mencakup burung laut, invertebrata laut, dan penyu.

Faktor Penyebab dan Upaya Penilaian Global

Shi Suixiang, Direktur National Marine Data and Information Service China, menjelaskan bahwa laporan ini disusun bersama Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) dan menjadi penilaian sistematis pertama terhadap distribusi, tren, serta faktor utama yang memengaruhi 13 tipe ekosistem pesisir secara global.

Adapun faktor utama penyebab degradasi tersebut antara lain urbanisasi pesisir, pemanasan dan pengasaman air laut akibat perubahan iklim, serta eksploitasi sumber daya seperti perikanan, mineral, dan energi.

Forum World Coastal Forum 2025 yang mengangkat tema "Pesisir yang Indah: Prioritas Ekologi dan Pembangunan Hijau" berlangsung selama dua hari di Yancheng, Provinsi Jiangsu.

Acara ini diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jiangsu, Kementerian Sumber Daya Alam China, dan Administrasi Kehutanan dan Padang Rumput Nasional China.

Penulis :
Aditya Yohan