Pantau Flash
HOME  ⁄  News

Trump Desak Microsoft Pecat Lisa Monaco, Soroti Koneksi dengan Pemerintahan Obama dan Biden

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Trump Desak Microsoft Pecat Lisa Monaco, Soroti Koneksi dengan Pemerintahan Obama dan Biden
Foto: (Sumber: Presiden AS Donald Trump menyampaikan pidato dalam Debat Umum Sidang ke-80 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) di Markas Besar PBB di New York, 23 September 2025. ANTARA/Xinhua/Li Rui.)

Pantau - Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mendesak Microsoft untuk memberhentikan Lisa Monaco dari jabatannya sebagai Presiden Urusan Global melalui unggahan di platform Truth Social.

Trump menilai posisi Lisa di perusahaan teknologi raksasa tersebut "tidak dapat diterima" karena latar belakangnya sebagai mantan penasihat senior bidang keamanan nasional di era Barack Obama dan Wakil Jaksa Agung di pemerintahan Joe Biden.

"Menurut saya, Microsoft seharusnya segera mengakhiri hubungan kerja dengan Lisa Monaco", tulis Trump dalam unggahan tersebut.

Lisa Monaco diketahui mulai bergabung dengan Microsoft pada Mei 2025, dengan tanggung jawab memimpin kebijakan keamanan siber dan menjalin hubungan perusahaan dengan pemerintah di berbagai negara.

Latar Belakang Keputusan Trump

Sebelumnya, pada Maret 2025, Trump mencabut izin akses informasi rahasia yang dimiliki Lisa Monaco melalui keputusan presiden.

Keputusan itu juga mencabut akses serupa dari Joe Biden, Kamala Harris, Hillary Clinton, serta anggota keluarga Biden.

Trump menilai bahwa posisi Lisa di Microsoft memberi risiko terhadap kebocoran informasi sensitif yang bersifat nasional.

Pernyataan Trump tidak hanya memicu perhatian publik, tetapi juga mendapatkan dukungan dari kalangan sayap kanan, termasuk aktivis Laura Loomer.

Tekanan Politik terhadap Microsoft

Laura Loomer secara terbuka mengecam keputusan Microsoft merekrut Lisa Monaco dan menyuarakan kritik tajam terhadap CEO Microsoft, Satya Nadella.

Dalam beberapa unggahan di platform X, Loomer bahkan menyinggung latar belakang etnis Nadella dan menuduhnya melakukan "tindakan penipuan memalukan".

Setelah unggahan Trump, Loomer kembali menyerukan agar pemerintah segera membatalkan semua kontrak yang dimiliki Microsoft.

Menanggapi desakan tersebut, pihak Microsoft menolak memberikan komentar resmi.

Trump sendiri bukan kali pertama menargetkan eksekutif perusahaan teknologi.

Pada Agustus, ia sempat menekan Presiden Intel, Lip-Bu Tan, agar mundur dari jabatannya karena dugaan konflik kepentingan.

Namun, setelah Intel memberikan 10 persen saham kepada pemerintah sebagai bagian dari pendanaan era Biden, Trump berubah sikap dan menyebut Lip-Bu Tan sebagai "CEO yang sangat dihormati".

Penulis :
Ahmad Yusuf